Saya suka sekali dengan kisah Anita Dittman, seorang Arya (German) - Yahudi, yang mengalami kesukaran hidup pada masa pemerintahan Hitler di Jerman. Ayahnya memilih meninggalkan isteri dan anak-anaknya karena merasa telah membuat keputusan bodoh, menikahi seorang Yahudi. Anita diperlakukan bukan seperti anak kandung sendiri, memilih untuk ikut dengan ibunya, sementara kakaknya, Hella, memilih ikut ayahnya.
Anita mahir sekali menari balet dan ingin menjadi seorang penari profesional. Saat itu, Hitler menyebarkan kebencian terhadap ras Yahudi, menyebut mereka Judenfratz. Di segala tempat, Anita harus menerima perlakukan buruk orang-orang Jerman yang pro-Nazi tanpa perlawanan apapun. Bahkan ia harus membiasakan diri membaca tanda-tanda, berjalan dengan kepala tertunduk, tidak melakukan kontak mata, berjalan di tempat-tempat berbayang agar tidak dilihat orang lain.