Kali pertama seorang teman menyodorkan buku ini, dan buku-buku lainnya karangan Yohan Candawasa, saya sedikit enggan membaca judulnya. Saya merasa, dari judulnya saja, buku ini pasti mengetengahkan masalah-masalah hidup yang sangat menyedihkan. Teman saya mengiyakan hal itu karena seorang temannya memberikan buku-buku itu di saat ia dirundung duka karena kehilangan anak pertamanya.
Lama buku itu tergeletak saja di rak tanpa saya baca. Saya tidak suka buku-buku sedih karena hati saya akan ikut sakit dan menangis bersama orang yang diceritakan di dalam buku-buku sedih. Tetapi mengembalikan buku tanpa membacanya, pasti akan membuat teman saya 'kecewa'. Akhirnya, saya 'paksakan' diri membaca, mulai dari membaca komentar-komentar orang tentang buku itu. Hmm, not bad.