Wednesday, November 5, 2025

Menganggap Sepi

Semalam, saya marah sekali pada keponakan-keponakan saya, terutama keponakan pertama. Pasalnya, saya melihat dia sedang bermain gim daring, sepertinya Mobile Legend atau sejenisnya. Saya bertanya kepadanya apa manfaat memainkan gim tersebut, dan dia bilang baru mulai sebentar. Itu tidak menjawab pertanyaan sama sekali. Saya kecewa karena dia menganggap sepi fasilitas internet, dan yang lainnya, dan hanya menggunakannya untuk kesenangan. Saya tidak anti dengan kegiatan santai sejenak, hanya saja sebaiknya memilih kegiatan yang bermanfaat. Salah satu gim daring yang bermanfaat, menurut saya adalah catur.

Saya katakan kepadanya, "Kamu tidak membayar untuk koneksi internet yang baik di rumah ini. Juga tidak harus mengeluarkan tabunganmu untuk mengisi daya telepon genggammu setelah dipakai habis bermain gim daring. Kamu merasa semua fasilitas itu bisa kamu pergunakan sesukamu, dalam waktu tidak terbatas, dan untuk keperluan yang kamu tentukan sendiri. Semua tentang dirimu dan kepuasanmu. Kamu tidak sadar bahwa sebenarnya kamu "membayar" dengan waktumu." Fasilitas yang seharusnya dipakai untuk belajar dan berkarya dipakai untuk hal yang sia-sia. Ia menganggap sepi kebaikan orang-orang yang sudah membuat fasilitas itu ada di rumah kami. 

Mungkin saya terlalu keras mengatakan hal ini kepada keponakan saya yang belum masuk SMA. Meskipun demikian, saya tidak menyesal karena jauh di dalam hati, saya ingin supaya dia menjadi lebih peka terhadap kebaikan orang lain. Keponakan saya harus tumbuh menjadi pribadi yang tahu menggunakan fasilitas untuk kebaikan dirinya dan orang lain. Tidak menganggap sepi merupakan salah satu kebiasaan baik yang bisa membawa seseorang menjadi lebih baik di dalam hidup. Tidak menganggap sepi artinya tahu bersyukur dan menggunakan rasa syukur itu untuk memberkati orang lain.

Alkitab menggunakan istilah "menganggap sepi" sebagai suatu kebiasaan berpikir dan bertindak terhadap kebaikan Tuhan. Roma 2:4 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)

Padahal Allah sangat baik dan sabar kepadamu. Dia sudah menunggumu untuk bertobat, tetapi kamu tidak mempedulikan semua kebaikan-Nya. Ketahuilah bahwa kebaikan hati-Nya yang Dia tunjukkan kepadamu adalah untuk membimbing kamu supaya bertobat.

Allah mengharapkan umat-Nya tidak menganggap sepi dengan cara segera bertobat. Tidak benar bahwa anugerah Allah dapat digunakan untuk terus meminta ampun tanpa ada tindakan bertobat. Allah tidak menghendaki hal demikian dengan memberikan anugerah-Nya. 


Sebaliknya, anugerah Allah kita pergunakan sebagai kesempatan untuk memperbaiki diri kita. Selagi hari "masih siang", kita perlu datang kepada-Nya dan bertobat dari segala dosa dan pelanggaran kita. Dengan demikian, anugerah Allah akan membuat kita tidak hanya sebagai seseorang yang terus menerus bergumul dalam dosa, tetapi seseorang yang bertumbuh dan berbuah lebat bagi Kerajaan Allah. 

No comments:

Post a Comment

Menganggap Sepi

Semalam, saya marah sekali pada keponakan-keponakan saya, terutama keponakan pertama. Pasalnya, saya melihat dia sedang bermain gim daring ,...