Kupandangi foto itu
Sontak serbuan kenangan menyerang
Sontak jantung terasa dihujam belati
Pertanyaan tak terjawab menghantui lagi
Memang pertanyaan itu selalu ada di sana
Menunggu untuk dijawab
Apakah aku harus berpuas dengan itu?
Rasanya tidak sabar menunggunya
Aku teringat Ayub
Ia puas dengan pertanyaan yang tidak terjawab
Yang disampaikannya kepada Pencipta
Tuhan Allah Yang Mahatinggi
Aku teringat dengan kisah hidup para martir
Mereka bukan manusia super
Alami kepedihan karena kehilangan
Pun punya pertanyaan tak terjawab
Aku teringat perkataan Yesus Kristus
"Aku datang membawa pedang"
Pemisahan itu terus terjadi, proses pemurnian
Sampai tiba Hari Penyatuan itu
Tidak tahu sampai kapan jawaban itu datang
Sampai tiba waktunya, aku akan memohon
Aku harus berpuas dengan pemisahan ini
Entah sampai kapan
Friday, May 13, 2016
Tuesday, May 3, 2016
Dia Pergi
Saya di sini, dia pergi
Saya jadi penguntit rahasia
Penasaran ingin tahu semua tentang dia
Sayang, tidak semua tertera di layar ini
Saya tidak biasa menjadi penguntit, apalagi rahasia
Buat dia, saya bisa jadi pengecualian
Apa yang saya cari?
Apa yang saya harapkan?
Saya mencari yang tidak ada
Saya mengharapkan yang tidak mungkin
Saya tidak sedih
Juga tidak senang
Lalu, setelah sekian lama menjadi penguntit rahasia
Dia datang,
Sekelebat saja melemparkan senyum
Hampir saya kira ada semacam penglihatan merasuki
Sempat mengejar kecil, mencari
Nihil, saya pun tersenyum pada diri
Biarlah lepas dia pergi
Ada perasaan yang sebaiknya tetap tersimpan rapat saja
Subscribe to:
Posts (Atom)
Kita - Kami
Zaman sekarang kita - kami seringkali dipakai secara bergantian. Padahal kedua kata ganti orang ini memiliki makna yang sama sekali berbeda....
-
Berondongku yang ganteng dan menarik, Setiap hari saya menyalahkan perasaan ini. Setiap hari pula saya berusaha membenarkan perasaan ini, te...
-
Sepertinya julukan ini tidak asing bagi kita. Julukan penjilat diberikan kepada orang yang suka bermanis-manis di depan orang yang lebih ...