Saya berharap pemimpin saya terbebas dari jeratan fitnah dan dapat melanjutkan tugasnya seperti sediakala. Ternyata, pengadilan memutuskan pemimpin saya itu sebagai tersangka. Beliau tidak mau ada praperadilan untuk menggugat keputusan pengadilan ini, yang menurut saya perlu digugat. Hati saya sedih.
Kemarin malam, saya mengantarkan teman mengecek darah hingga keluar hasilnya. Kami sudah memilih rumah sakit umum agar tidak perlu membayar mahal. Pelayanan di rumah sakit umum tentu berbeda dengan di rumah sakit swasta, tempat tidur alakadarnya, dokter bukan ahli, menunggu hingga hampir 3 jam. Tidak mengapa asalkan tidak mahal.
Ketika menerima tagihan, kami terkejut karena mahal sekali, juga tidak sesuai harapan kami semula yang hanya ingin memastikan teman saya itu tidak terkena tipus. Itu baru kami ketahui setelah konsultasi dengan tenaga medis tempat kami bekerja. Seharusnya orang sakit ditolong, sebaliknya sudah sakit, bayar mahal, tidak sesuai harapan pula. Mau protes? Gak pasti juga hasilnya akan memuaskan. Kami kecewa.