Gue merasa belakangan ini, dan karena umur, tingkat kreativitas gue menurun. Keinginan menulis gue juga ikut menguap, sebatas menulis untuk urusan curhat dan melaporkan kejadian. Seperti hilang minat dan semangat, tetapi tidak seperti orang yang hilang harapan sehingga bunuh diri. Bukan seperti itu. Sekali lagi, saya memang menyalahkan faktor tunggal, yaitu umur. Faktor U, jadi 'tersangka' utama yang menghilangkan banyak sekali hal sederhana, seru dan mudah untuk dilakukan ketika masih muda. Di umur 48 tahun ini, hanya untuk memutuskan nongkrong sehabis kerja saja mikirnya berlama-lama karena memikirkan perjalanan pulang yang lumayan jauh dan uang keluar yang tidak diprediksi sebelumnya.
Otak gue sebenernya gak buntu-buntu amat. Ada saat-saat di mana keinginan kuat untuk menulis itu timbul, tapi segera padam waktu gue buka hape. Distraksi, ya benar. Nah, gue tersadar ketika sudah membuang waktu cukup banyak, sehingga hanya tersisa waktu untuk melakukan rutinitas di rumah serta berbenah diri, atau mempersiapkan keperluan esok hari. Dan, setelah menyelesaikan semuanya, gue ngantuk selalu di waktu yang sama, yaitu 20.00 WIB. Yep, gue mengusahakan untuk tidur lelap tiap hari selama 8 jam sehari. Badan gue gak bisa seger kalau tidak tidur cukup. Jadi, udah ketahuan nih, 'tersangka' keduanya adalah distraksi.
Rutinitas, gue pikir perlu dicurigai juga nih jadi 'tersangka' berikutnya. Tiap hari, gue membiarkan diri melakukan hal yang sama tanpa gairah. Semua kegiatan dilakukan tanpa rasa. Gue pikir-pikir lagi, mana ada orang yang tidak memiliki rutinitas? Semua orang bergerak dengan rutinitas yang dibuatnya sendiri. Seorang pengangguran yang malas pun punya rutinitas. Bangun pagi, golek-golek di tempat tidur, atau tidur lagi, bangun sesukanya, makan di waktu sesukanya, pergi atau berkegiatan yang sudah dipilihnya, atau hanya berbaring lagi di kasur sambil lihat-lihat apa pun yang ada di hape. Setidaknya ada rutinitas bangun tidur, makan, ke toilet, tidur. Makanya buku "Atomic Habits" itu mengajarkan kita untuk membuat rutinitas yang dirancang untuk membuat seseorang sukses. Ini yang bikin rutinitas gue jadi membosankan dan sepertinya tidak ada arah, sehingga mematikan kreativitas.
Dan gue salah. Tadinya gue pikir kreativitas itu semacam bakat yang dimiliki oleh orang-orang kreatif. Atau, semacam berkah dari Tuhan. Jadi, gue pikir gue mungkin tidak kreatif, atau pernah kreatif tetapi tidak lagi, atau gue tidak dapat berkah itu dari Tuhan. Nah, di kantor kan gue dikasih 'panggung' untuk mengajarkan mengenai menulis kreatif. Mengajar di saat gue sendiri kering kreativitas itu sesuatu yang 'mengerikan'. Jadi, gue cari-carilah video motivasi gitu. Salah satu yang paling menarik "6 Kunci Untuk Mempelajari Apa Pun Dengan Lebih Cepat" dari Jim Kwik.
Dan, gue juga pernah baca di buku "Atomic Habits" hal-hal yang disebutkan di video di atas. Jadi, gue hanya perlu melakukannya, lagi dan lagi. Kreativitas itu tercipta dari kerja, apa pun yang sedang kita kerjakan, di satu titik nanti, secara otomatis, kita akan berkreasi untuk menciptakan hal inovatif untuk membuat pekerjaan kita lebih baik lagi, termasuk kegiatan menulis. So, keep writing, my love-self!