Aku akan diam
bersama-sama dengan mereka dan hidup di tengah-tengah mereka, dan Aku akan
menjadi Allah mereka, dan mereka akan menjadi umat-Ku.
I will dwell in them
and walk among them. I will be their God, and they shall be My people.
Saat membaca ayat ini, saya
berpikir apakah orang lain juga merasakan getaran tertentu di dalam hati,
getaran yang mirip dengan saat kita mendengar nama kita ternyata keluar sebagai
pemenang lotere senilai 1 miliar rupiah. Aku
akan menjadi Allah mereka, dan mereka akan menjadi umat-Ku. Tidak bisa
disalahkan juga kalo ternyata getaran itu tidak ada karena pengenalan akan
Tuhan sudah kabur. Tuhan tidak lagi diinginkan di tengah-tengah masyarakat yang
sudah bejat. Lalu, mengapa Tuhan bersikeras menganggap diriNya merupakan hadiah
paling istimewa yang dapat dimiliki oleh manusia?