Saya pikir semua orang
suka musik. Industri musik akan selalu menjadi target teratas untuk mengeruk
kekayaan sebanyak-banyaknya, selama ras manusia masih ada.
Saya penyuka musik.
Aliran apa saja, yang penting enak didengar. Playlist lagu di komputer saya mirip seperti gado-gado, biarpun
masih bisa dibagi dalam 2 kelompok besar. Lagu gereja dan lagu popular. Kalau
lagu gereja kebanyakan musiknya berjenis pop, sedangkan lagu popular
benar-benar mirip gado-gado, ada RnB, rock, pop, reggae, bossanova, jazz,
klasik. Pilihan saya juga lintas jaman. Saya tidak bisa ‘didikte’ kalau soal
pemilihan musik. Suka lagu jadul maupun yang sedang nge-trend sekarang. Kalau sudah mendengarkan musik, saya sudah tidak
bisa diganggu, seperti malam ini J
Kalau sedang marah,
lagu jar of heart dari Christina Perri bisa melampiaskan rasa
ini. Kalau sedang patah hati, lagu pupus dari
Dewa 19 terasa ‘meresap’ sekali ke dalam kalbu. Kalau sedang ingin merasakan
nikmatnya pantai, saya suka sekali pantai, tidak ada lagu yang lebih bisa
membawa saya ke sana selain lagu-lagu reggae Bob Marley. Kalau sedang ingin
‘digombali’, saya senang dengan lagu buku
ini aku pinjam dari Iwan Fals. Yah, saya bisa memainkan beragam emosi lewat
musik.
Musik popular menggiring
seseorang hidup dalam keinginan daging. Bagaimana tidak? Tema-tema nge-trend seputar seks bebas, pemberontakan,
depresi, patah hati, imajinasi liar dan sebagainya. Jika jiwa kita bisa
menerima musik tersebut, berarti kita secara sadar, setuju dengan gaya hidup
penuh keinginan daging, bahkan menganggap biasa.
Sebagai seorang yang
telah dimerdekakan oleh Kristus, rasul Paulus mendorong agar hidup menurut Roh,
artinya hidup sesuai dengan kehendak Tuhan.
Sebab
mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka
yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal dari Roh.
Roma
8:5
Pilihan untuk hidup menurut daging atau menurut Roh
akan menentukan masa depan kita.
Karena
keinginan daging adalah MAUT, tetapi keinginan Roh adalah HIDUP dan DAMAI
SEJAHTERA.
Roma
8:6
Selanjutnya, tidak ada persamaan, tidak ada kesesuaian sama sekali, tidak
ada kompromi untuk hidup dalam daging atau Roh. TIDAK MUNGKIN dapat terjadi.
Sebab
keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk
kepada hukum Allah; hal ini memang TIDAK MUNGKIN baginya. Mereka yang hidup
dalam daging, TIDAK MUNGKIN berkenan kepada Allah.
Roma
8:7-8
Musik gereja versus
musik dunia bukan cuma soal selera. Telinga saya masih mengakui musik dunia
lebih unggul dari segi tampilan tetapi saya dengan yakin menyatakan bahwa musik
gereja adalah yang terbaik bagi jiwa saya. Bagaimana dengan kamu?
No comments:
Post a Comment