Last night, I dreamt a dream. I was in a congregation, waiting for a preacher to come up. The front row was already full but a woman gave me a space to sit there. We were waiting, and waiting, but the preacher wouldn't come up. So, I was thinking of getting a bath.
I left this front row and went to the backstage to find a bathroom. I was already wearing my inner cloth so that I would do it quick before the preacher came up to the stage. There were some bathrooms but they were all unavailable. The problems were one belonged to a stranger, the other half opened, then I kept looking. But the desire to get a bath was urgent that I wouldn't wait to get the perfect one.
When I was about to come in a half-opened bathroom, 2 guys came near me, I could tell from their faces that they meant bad things. I took off my high-heel shoes and ran forward to the guys, hit their faces with the heels. They covered their eyes and faces. I ran out.
Thursday, August 10, 2017
Monday, August 7, 2017
Pilihlah!
Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN (Yosua 24:15)
Yosua sudah membimbing bangsa Israel, umat Tuhan, untuk menyembah hanya Tuhan saja. Bangsa ini seringkali melenceng jalan, menyembah allah lain. Meskipun Tuhan mendatangkan berbagai kutuk mengerikan karena pemberontakan mereka, tetap saja mereka sulit setia kepada Tuhan.
Perkataan ini masih relevan dengan pengalaman yang saya alami di gereja. Tentang saya. Tentang orang-orang di sekitar saya. Kami punya pemimpin rohani. Seperti Yosua. Musa telah mati, Yosua juga akan pergi (kalimat di atas adalah kalimat terakhirnya), pemimpin saya juga sudah pergi, digantikan pemimpin yang baru. Saya melihat orang-orang datang dan pergi. Ada yang tetap setia di tempat baru, ada juga yang tidak.
Thursday, August 3, 2017
Film Perancis
Gue baru aja nonton film Perancis judulnya The Intouchable. Di akhir cerita, ada kisah
selanjutnya persahabatan dua tokoh utamanya. Jadi, ceritanya berdasarkan kisah nyata. Kalau mau tahu kira-kira jalan
ceritanya, lihat di sini.
Awalnya, gue nonton film Perancis karena pengen meningkatkan kemampuan
mendengarkan percakapan dalam bahasa itu. Kalau gak ada terjemahannya, gue
masih kagok menangkap isi pembicaraannya karena mereka ngomong cepat. Gerak
bibir mereka ketika berbicara dalam bahasa itu seksi, siapapun orangnya. Semua
orang diakui memiliki sisi menarik.
Mereka tuh menganggap semua orang seksi. Persoalan hubungan
intim itu biasa aja, sama seperti kebutuhan makan. Mereka tidak mempersoalkan
usia, ukuran tubuh ataupun gender. Kebanyakan mereka tidak terlalu peduli
menikah atau tidak, asalkan tetap mendapatkan pemenuhan kebutuhan itu. Bahkan
di film-film yang diperuntukan untuk anak-anak, tampilan keseksiannya gak
dihilangkan. Di film yang baru gue tonton, meskipun tidak ada adegan hubungan
intim, pembicaraan ke arah situ tetap ada.
Ide film Perancis itu jarang yang mainstream. Pertama kali kamu nonton, pasti agak bingung. Tetapi
kalau diikuti baik-baik, isi ceritanya sebenarnya sederhana. Aliran ceritanya
tidak terburu-buru, tapi kamu gak akan kecewa mengikutinya karena ada
kejutan-kejutan menarik di akhir ceritanya. Gue suka dengan film-film Perancis, sangat
manusiawi, tetap menarik, humanis dan berkelas. Menurut gue, gak berlebihanlah
kalau Perancis dikenal sebagai negara seni. Gue aja yang gak terlalu punya cita
rasa seni yang tinggi bisa menikmati karya-karya mereka.
Subscribe to:
Posts (Atom)
Kita - Kami
Zaman sekarang kita - kami seringkali dipakai secara bergantian. Padahal kedua kata ganti orang ini memiliki makna yang sama sekali berbeda....
-
Berondongku yang ganteng dan menarik, Setiap hari saya menyalahkan perasaan ini. Setiap hari pula saya berusaha membenarkan perasaan ini, te...
-
Sepertinya julukan ini tidak asing bagi kita. Julukan penjilat diberikan kepada orang yang suka bermanis-manis di depan orang yang lebih ...