Saya senang mengetikkan status di BBM
Tuhan adalah Gembalaku
Aku tak akan kekurangan apa pun juga
Beberapa saat saya mengetikkan
ayat terkenal dari Mazmur 23 ini, saya ingin menghapusnya. Saya berpikir,
“Berani benar berpendapat seperti? Tak akan kekurangan apa pun juga? Kok cliché
sekali ya kedengarannya?”
Berat sekali ayat ini diyakini
sebagai sebuah kenyataan atau kebenaran. Memang, saat ini, saya tidak merasa
kekurangan apa pun. Tetapi dengan uang tabungan di bank, pekerjaan yang bergaji
pas, kok saya ragu, ya, kalau di masa depan, saya masih bisa berkata tidak kekurangan apa pun?
Lebih jauh lagi, saya melihat
manusia semakin lama semakin sadis; semakin tidak memikirkan Tuhan, semakin
tidak menentu. Benarkah saya tidak akan kekurangan apa pun juga? Saya pesimis.
Daud diinspirasi oleh Roh Tuhan
saat mengatakan hal ini karena jauh setelah masa hidupnya di dunia, Yesus
Kristus juga menyatakan diri-Nya sebagai Gembala yang baik. Jadi, perkataan ini
bukan mutlak perasaan Daud tetapi suatu KEBENARAN. Malahan di Wahyu 7:17
dipertegas lagi …
Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan
menuntun mereka ke mata air kehidupan.
Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka.
Saya melihat diri sendiri.
Menurut ukuran dunia, saya masih kekurangan di sana sini. Sejak saya
sungguh-sungguh bertobat dan mencari kehendak Tuhan, saya mendapati diri tidak
kekurangan. Ada kepuasan supranatural (melewati logika) yang tidak dapat
diterima logika. Saat saya memiliki Tuhan dan Tuhan memiliki saya, apalagi yang
kurang?
He’s all in all.
No comments:
Post a Comment