Sunday, February 25, 2024

Surat untuk Berondongku

Berondongku yang ganteng dan menarik,

Setiap hari saya menyalahkan perasaan ini. Setiap hari pula saya berusaha membenarkan perasaan ini, tetapi selalu salah. Masa-masa sulit itu sudah berlalu. Kini sisa-sisa rasa yang pernah ada, seiring dengan semakin dekat masa perpisahan itu. 

Dan sebenarnya saya tidak berencana membuat tulisan mengenai perasaan ini. 

Ini perasaan yang baru, aneh tapi nyata, tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Seorang teman menyebutnya 'keberuntungan'. Dia mengatakannya seperti ini, "Perasaan menyukai dan disukai oleh berondong itu menyenangkan, seperti oase di tengah-tengah kehidupan yang kering, membosankan." Teman lain berkata, "Ah, itu mah cinta monyet, Kak, gak usah dipikirin." Keduanya benar di dalam hati saya, tetapi juga sama salahnya. Menyenangkan, iya, tetapi 'keberuntungan', tidak sama sekali. Cinta monyet, iya benar, tetapi tetap saja saya memikirkannya. Saya sering pantau media sosial kamu, hanya untuk mencari tahu siapa kamu. Saya tidak mungkin menanyakannya pada orang lain.

Dan saya tidak tahu harus memutuskan yang mana. Saya hanya berdoa yang terbaik buat kami berdua.

Saya tahu perasaan ini baik tetapi mungkin tidak benar. Seandainya pun semua berjalan sesuai yang diinginkan, tetapi tidak bisa dipungkiri ada hukum alam yang menghalangi. Dia terlalu kuat, percuma melawannya sekalipun berusaha sekut tenaga.

Akhirnya, Berondongku, kamu tahu apa yang saya lakukan?

Sebelumnya saya minta maaf karena saya memanfaatkan kamu. Iya, memanfaatkan kamu meskipun kamu tidak akan pernah tahu. Dari media sosial kamu, saya melihat kegembiraan kamu terhadap dirimu dan sekitarmu, kecintaanmu pada kemudaanmu dan teman-temanmu. Saya membayangkan diri saya yang dahulu. Begitu berbanding terbalik. Saya yang tidak tahu sama sekali bahwa saya menarik dan bahwa teman-teman sekitar saya sangat menyenangkan. Saya melewatkan hal-hal itu, dan saya iri sama kamu. Saya tidak akan mengulanginya lagi.

Saya belajar melihat seperti kamu melihat lewat lensa kamera dan hasil suntingan kamu.

Saya melihat kreativitas kamu. Saya melihat kamu berkreasi di tengah-tengah kesibukan kamu sebagai pelajar. Kamu mandiri mengejar kesukaan kamu dalam hubungannya mengembangkan talenta kamu. Tahukah kamu? Sekarang saya juga sedang ada tawaran menulis buku, loh. Sepertinya pengaruh kamu mempengaruhi saya secara positif.

Berondongku, semoga kamu menemukan Dia yang mengasihi saya sejak dulu. Semoga kamu mengasihi Dia dengan segenap hatimu dan segenap jiwamu. Semoga Dia menangkap kamu dan semua yang ada padamu sehingga hidupmu bermakna. Saya berdoa yang terbaik buat kamu. Selamat tinggal!


No comments:

Post a Comment

Surat untuk Berondongku

Berondongku yang ganteng dan menarik, Setiap hari saya menyalahkan perasaan ini. Setiap hari pula saya berusaha membenarkan perasaan ini, te...