Tuesday, November 18, 2014

Ada Pilihan Lain?

Semua orang punya masalah...

Ada yang punya masalah dan jadi membenci hidup
Ada yang punya masalah dan  mengumbarnya sesering mungkin
Ada yang punya masalah dan melarikan diri
Ada yang punya masalah dan berupaya untuk bertahan
Ada yang punya masalah dan mencari jalan keluar

Semua orang punya masalah...

Asal muasalnya bisa dari diri sendiri
Dari orang lain
Yang paling istimewa,
Masalah yang datang atas seijin Tuhan

Semua orang punya masalah...

Bisa masalah yang benar-benar masalah
Bisa masalah yang agak bermasalah
Bisa masalah kecil yang dianggap masalah besar

Semua orang punya masalah...

Jadi jangan pandang masalahmu lebih istimewa
Jadi jangan lantas putus asa dan mau mengakhiri hidup
Jadi jangan menyalahkan apapun, siapapun

Semua orang punya masalah...

Semua orang hidup dengan masalah
Ya, itu, orang hidup ada masalah
Cuma orang mati yang tidak punya masalah
Hidup adalah masalah, masalahnya kamu mau tidak hidup?
Masalah bersatu dengan hidup

Mau hidup, dapat masalah, mirip “Buy 1 get 1, FREE”

Wednesday, November 5, 2014

Ular di Dalam Rumah

Di sana, ada sebuah rumah yang dihuni oleh orang-orang yang selalu sibuk. Seperti pagi biasanya, seluruh anggota keluarga sedang bekerja. Ada yang menyapu rumah, ada yang menyiapkan makanan, ada yang mengatur letak barang-barang, berbeda-beda yang mereka kerjakan. Dapat terlihat jelas dari wajah-wajah mereka, kebahagiaan karena bekerja bersama demi keindahan rumah itu. Terdengar canda, tawa serta lagu-lagu yang keluar dari mulut mereka. 

Rumah itu tidak terlalu besar, tetapi sangat nyaman. Makanan selalu tersedia. Sirkulasi udara cukup karena matahari dan angin dibiarkan masuk melalui jendela-jendela yang dilapisi kawat untuk menghindari binatang-binatang melata ataupun burung-burung masuk ke dalam rumah. Ya, rumah itu berdiri di daerah yang dihuni banyak binatang liar. Hanya ada satu pintu di rumah itu dan selalu terkunci.

Orang-orang yang tinggal di dalamnya berasal dari negeri yang berbeda-beda. Alexander dan Amos, berasal dari negeri Logos, diberikan kepercayaan oleh Boaz, memastikan pintu selalu tertutup. Boaz sendiri berasal dari negeri Poimen, negeri para penjaga rumah. Orang-orang dari negeri Poimen pergi ke ujung-ujung bumi untuk menjagai rumah Sang Pemilik. Deborah, Eli, Caleb, berasal dari negeri Profetes, negeri para pendengar. Sang Pemilik akan berbicara kepada mereka semua tetapi orang-orang dari Profetes-lah yang paling peka. Itu hanya terjadi jika mereka menutup telinga mereka dari suara Musuh. Julia, Lea, Luke, mereka berasal dari negeri Labora. Mereka sangat kreatif. Hasil pekerjaan tangan merekalah yang membuat rumah itu hidup.

Thursday, October 23, 2014

Teman yang Lebih dari Sekadar Status

A friend in need is a friend indeed...

Biasanya orang mengutip kata-kata ini saat sedang 'berbunga-bunga' karena memiliki seorang teman yang pengertian, memberi bantuan saat butuh ataupun saat kesedihan melanda. Namun, saat saya mengutip kata-kata ini pada status BBM, saya justru sedang merasa sendirian, bukan kesepian, loh. Buru-buru saya tambahkan ... but sometimes you just need to go so that you know the REAL FRIEND. Berdasarkan pengalaman pribadi, teman seringkali tidak ada saat dibutuhkan. Justru, orang yang baru dikenal atau yang tidak kenal sama sekali yang memberikan bantuan itu, seperti pengalaman saya mendapatkan bantuan menggunakan 2 handphone orang asing untuk menelepon teman menjemput saya di bandara udara Orly, Perancis.

Saya lebih suka pernyataan yang ini...
Teman itu seperti bintang, kadang tidak selalu kelihatan (karena langit mendung, mungkin) tetapi mereka selalu ada (mungkin dalam doa atau ingatan). 

Tuesday, October 21, 2014

Seperti Apakah Seorang Prajurit Itu?

Saat saya menonton film G.I. Joe: The Rise of Cobra, pikiran saya melayang pada peperangan rohani yang diwajibkan bagi para pengikut Kristus. Di film itu, para prajurit yang tergabung dalam The Alpha team, mendapatkan pendidikan keprajuritan tingkat tinggi dari negara masing-masing, dikumpulkan dan bekerja bersama-sama di bawah kepemimpinan seorang komandan (Jendral Hawk) di sebuah tempat bernama The Pit.

Tidak perlu saya ceritakan keseluruhan jalan cerita film tersebut karena saya memang tidak bermaksud membuat resensi. Para prajurit ini bekerja secara rahasia, dipisahkan dari kehidupan normal. Mereka berlatih keras dan selalu siap sedia saat suatu misi harus dilakukan. Mereka juga bertempur secara kooperatif, biarpun masing-masing memiliki keterampilan khusus, seperti pemecah data, pengintai, dsb. Saat mereka tertangkap, Jenderal Hawk membela mereka dan mengeluarkan mereka dari dalam penjara. 

Selama film berjalan, saya mengamati sikap para prajurit ini. Inilah yang saya dapatkan :

Sunday, October 19, 2014

Menjadi Tua dan Jelek dengan Ucapan Syukur

Percakapan singkat dengan Mama sebelum saya berangkat ke gereja, kemarin pagi.
Mama : 
De, Mama jelek banget ya masa lehernya udah kelihatannya turun. Ini juga udah ada kerutan di bibir Mama. 
Saya :
Dimana, Ma? Gak keliatan kok. Biasa aja.
Mama : 
Masa gak keliatan? Jelas begini. Wajah Mama udah mulai banyak kerutan nih.
Saya : 
Yah namanya juga sudah tua. Semua orang juga akan begitu. Yang penting kan manusia di dalam sana, bukan yang di luar.
Mama : 
Tapi Bu Sophie lebih tua dari Mama tuh bisa mukanya masih mulus.
Saya : 
(tidak mau kalah) Bu Sophie punya anak gak? 
Mama : 
Gak, tapi bukan karena itu juga mukanya mulus. Dia perawatan, De. Mama kurang rajin sih rawat muka pake olive oil. Beli dimana sih?
Saya : 
Ada di mana-mana, Ma...(sedikit yakin bisa menenangkan Mama yang panik dengan penuaan)...Ma, yang penting sehat, cantik itu keluar dari dalam, dari ucapan syukur.

Wednesday, October 8, 2014

Hi and Bye, Birdie!

Sendirian di kantor, saya dengar bunyi ketukan berulang-ulang di ruangan yang tidak dinyalakan lampunya. Siapa yang ada di situ? Apa saya tadi tidak sengaja mengunci seseorang di dalam sana? Saya masuk ke ruangan itu. Tiba-tiba benda terbang ke arah saya dan membentur ke jendela di sebelah saya, lalu jatuh di atas mouse pad komputer di ruangan itu. 

Oh, burung yang malang, kamu pasti mau pulang ke keluargamu! Saya buka satu-satunya jendela yang ada di ruangan itu. Burung kecil terbang dan melesat menuju jendela itu, namun tidak tepat, membentur sisi jendela dan jatuh di atas mouse pad komputer. Saya angkat tubuh mungil itu. Sakit sekali rupanya! Kasihan kamu! Saya lihat paruhnya mengeluarkan lidah kecil dan kakinya sebelah kanan menekuk, mungkin dia kesakitan.

Monday, October 6, 2014

Delusion versus Reality

I am a writer…

Oh yes, I am a writer, but I haven’t released any books, yet.  Can I be called a writer? Well, you might think that you are a writer, and none would dare to tell you directly that you’re not. Sadly to say, you’re not, since you believe that you are, that’s a delusion.

We believe in many delusions. We believe too much on what the media says without trying to even re-think the truth behind the information. We believe too much on what our eyes see, our ears hear, our hearts feel. What our logic says, that’s the truth. What our society we grow up says something right, then it is right for us.

We think that we own this life. We own our children, our family, our job, our money, our friend. It’s a delusion. We think that what famous persons say is right since they are famous, anyway. It’s a delusion. What is the reality? What is the truth? 

Those questions were asked by a strong person in his time, Pilate. When he first met Jesus and talked with Him before the cruxifiction, he answered Jesus back by asking those questions. He didn’t know that he was standing before the Truth, the Reality.

Yes, Jesus Christ is the Truth, the Reality. 

Jesus said, "I am the Way, the Truth, and the Life..."



Tuesday, September 30, 2014

The Crucified Life

A.W. Tozer, nama ini pertama kali saya baca di artikel renungan harian yang sedang saya terjemahkan. Di renungan itu, saya mendapatkan kesan beliau adalah salah satu ahli teologia terkemuka di jamannya. Saya merasa harus tahu karena sebagai seorang pustakawan, saya perlu kenal (setidaknya) sepintas tentang penulis-penulis terkenal. Tanpa direncanakan, seorang teman yang memiliki toko buku meminta saya memberikan resensi sebuah buku yang menjadi salah satu calon buku untuk diterjemahkan. Dia bilang buku ini sedang naik daun di negara asalnya, Amerika Serikat, dan sekarang diminati oleh para pembaca buku-buku "berat". 

The Crucified Life (A.W. Tozer)The Crucified Life, judul yang kuat digabungkan dengan sampul buku bergambar paku-paku yang disusun membentuk salib. Saya teringat kisah Yesus Kristus yang disalibkan dengan paku-paku itu. Saya merasa ngeri untuk membacanya tetapi saya harus karena sudah berjanji dengan teman saya.

Monday, August 25, 2014

Shadow of His Hand

Saya suka sekali dengan kisah Anita Dittman, seorang Arya (German) - Yahudi, yang mengalami kesukaran hidup pada masa pemerintahan Hitler di Jerman. Ayahnya memilih meninggalkan isteri dan anak-anaknya karena merasa telah membuat keputusan bodoh, menikahi seorang Yahudi. Anita diperlakukan bukan seperti anak kandung sendiri, memilih untuk ikut dengan ibunya, sementara kakaknya, Hella, memilih ikut ayahnya. 

Anita mahir sekali menari balet dan ingin menjadi seorang penari profesional. Saat itu, Hitler menyebarkan kebencian terhadap ras Yahudi, menyebut mereka Judenfratz. Di segala tempat, Anita harus menerima perlakukan buruk orang-orang Jerman yang pro-Nazi tanpa perlawanan apapun. Bahkan ia harus membiasakan diri membaca tanda-tanda, berjalan dengan kepala tertunduk, tidak melakukan kontak mata, berjalan di tempat-tempat berbayang agar tidak dilihat orang lain.

Sunday, August 24, 2014

Tidak Ada Judul

Saya bingung mau kasih judul apa untuk posting-an kali ini. Kali ini tentang perasaan saya. Tentang sesuatu yang lebih daripada harta, lebih daripada permata. Lebih dari semua yang dianggap berharga di dalam dunia. Ini tentang Yesus Kristus.

Saya tidak sedang mengatakan bahwa saya ini pemberani. Saya tidak sedang membentuk opini bahwa saya ini orang saleh. Tidak, ini tentang Yesus Kristus yang hidup di dalam hati dan pikiran saya. Bukan suatu fanatisme yang tidak berujung, tetapi pengharapan yang aneh. Seaneh kotbah pendeta saya pagi ini.

Friday, August 22, 2014

Masak Enak

Beberapa waktu belakangan ini, saya terpacu untuk membuat masakan untuk makan sehari-hari, dengan terms and conditions sebagai berikut: tidak terlambat bangun (harus bangun jam 4 subuh, bukan hari Jumat, dan mood dalam keadaan baik, alias tidak malas). Saya cukup suka dengan hasil masakan saya selama ini, bisa dibilang cukup berhasil. Analisa saya karena jenis masakannya sederhana, bahannya sedikit dan cara masaknya sederhana. 

Karena saya juga yang makan masakan itu, jenis masakan meningkat menjadi gampang-gampang susah. Saya mulai lepas dari buku resep dan mengandalkan lidah serta insting memasak. Beberapa kali saya sukses membuat jenis masakan ini, semua termakan, tidak ada yang terbuang. Hingga hari ini, saya gagal membuat masakan yang menurut saya seharusnya mudah, capcay.

Thursday, August 21, 2014

Katie

Saya berkenalan dengan Katie, gadis Amerika yang bekerja di Indonesia, kurang lebih 3 tahun yang lalu. Kesamaan kami hanyalah pada status belum menikah, bekerja di institusi pendidikan, dan bergereja di tempat yang sama. Selain itu, kami benar-benar berbeda. Dia berperawakan tinggi, berambut pirang, berkulit putih, berbicara fasih dalam bahasa Inggris (tentunya!), sebaliknya minim berbicara dalam bahasa Indonesia biarpun sudah ikutan kursus bahasa. Sebaliknya, perawakan saya, yah gitu deh, standar gadis Indonesia (jaman dulu hehe) yang tingginya cukup, berambut hitam (sekarang dihiasi dengan rambut putih), fasih sekali berbicara dalam bahasa Indonesia (tentunya!) dan cukup lancar berbahasa Inggris (kalau mood-nya sedang baik), berkulit sawo matang. 


Sebetulnya biarpun saya lulus dari kursus bahasa Inggris sampai level tertinggi dan dapat nilai selalu bagus untuk mata pelajaran ini sewaktu bersekolah, saya punya semacam fobia dengan orang asing. Ya, bagi saya, orang bule itu orang asing. Saya tidak ada trauma apa pun di masa lalu tetapi tiap kali harus berbicara dengan orang asing, tata bahasa yang sudah saya pelajari dulu tidak mau keluar dari mulut. Setengah gemetar, saya akan mengeluarkan bunyi yang seringkali ditanyakan ulang oleh pendengar asing ini. Saya merasa cara pikir dan cara hidup mereka sangat berbeda dengan saya.

Thursday, August 7, 2014

Selanjutnya Apa?

Melanjuti pembahasan tentang hirarki, saya sampai pada kesimpulan bahwa saya benar dan bos saya salah. Apalagi saat bos saya menelepon dan menjelaskan alasan dirinya menegur keras saya kemarin, saya jadi semakin merasa benar. Kalau Tuhan di pihak saya, siapa yang akan jadi lawan saya? Saya menceritakan hal ini ke rekan kerja saya, menekankan lagi bahwa saya berada di pihak yang benar.

Anehnya, hati saya terasa berat. Dari dua Firman Tuhan yang dibaca kemarin, saya berkesimpulan Tuhan tidak menentang saya, bahkan membenarkan. Lalu apa yang salah? Rasa berat itu seperti tidak mau pergi. Saya jadi kebingungan sendiri. 

Hirarki

Hati-hati dengan hirarki...

Begitu bos saya mengakhiri percakapan kami. Mata saya terpaku pada kata hirarki. Pikiran saya menggambarkan kata ini sebagai tangga, ada anak tangga yang di bawah, ada juga anak tangga yang di atas. Saya mengerti bos saya mengaitkan kata ini dengan jabatan di kantor. Tetapi kata ini seperti menggelitik di hati dan pikiran saya. Ada yang salah, nih!

Saturday, July 19, 2014

Insomnia

Siapa yang pernah mengalami insomnia? Bagi saya, tidur yang terganggu sehari saja harus dibayar dengan waktu tidur teratur selama seminggu dan perasaan yang kacau. Saya mengalami ini kalau sedang dilanda kesedihan mendalam karena suatu peristiwa tertentu, seperti patah hati atau kehilangan orang yang dikasihi. Seperti saat itu, saya merasa patah hati dengan seseorang.

Sunday, June 8, 2014

Karena Kristus

Sejak pengumuman kenaikan biaya kos yang abnormal,  kondisi kamar yang sering bocor, dan ketiadaan fasilitas dapur, seorang teman dan saya gigih mencari tempat kos baru. Bagi saya, tempat kos hanyalah tempat tidur setelah pulang kantor agar tidak membuang waktu berjam-jam pulang-pergi sementara waktu itu bisa saya pakai untuk mengembangkan hobi saya. Sedangkan bagi teman saya, tempat kos adalah rumah, tiap akhir pekan, selagi hampir setengah penghuni kos pulang ke rumah masing-masing, ia tetap di sana. Ini yang membuat pencarian tempat kos baru menjadi agak rumit.

Monday, June 2, 2014

God is not dead

Iya, ini adalah judul lagu dari boyband rohani Newsboys...

Iya, ini adalah juga judul film yang rilis Maret 2014. Saya sudah lihat trailer film tersebut dan terkesan dengan pesan kuat, relevan mengenai tantangan iman Kristen di jaman yang sudah sangat mempertanyakan keberadaan Tuhan. Masyarakat Indonesia tidak mempertanyakan secara lisan tentang keberadaan Tuhan, jika ditanya, 90% persen akan memberi jawaban Dia ada. Sungguhkah demikian? Mengakui atau tidak mengakui keberadaan Tuhan terlihat jelas dari cara menjalankan hidup. Hidup secara kedagingan atau hidup yang dipimpin oleh Roh Tuhan. Iman tanpa perbuatan adalah MATI. 

Saturday, May 31, 2014

Bible Study : Kitab Galatia

Puji Tuhan kalau saya ketemu dengan Pendeta Chris Chapman yang punya karunia pengajaran. Bukan memuji, bukan meninggikan nama beliau, karena Tuhanlah yang memberikan kemampuan ini kepada beliau tetapi saya sungguh merasa beruntung dipertemukan dengan beliau pada saat yang tidak diduga. Tuhan tahu segala pertanyaan di dalam hati saya yang sudah lama saya cari-cari jawabannya tetapi tidak ketemu yang pas. Kalau kalian juga punya pertanyaan-pertanyaan soal iman dan keyakinan Kristiani berdasarkan Alkitab yang dipimpin oleh Roh Kudus, bukan sekedar untuk pengetahuan, coba deh kunjungi laman ini: Praise Chapel Jakarta. Jika ada pertanyaan seputar kotbah, boleh juga ditanyakan di bagian komentar. Saya akan bantu menjelaskan dan kalau belum jelas juga, boleh juga ikutan hadir ke Bible Study di Ruko Kebun Jeruk yang ada tulisan Anak Panah. 

Hal-hal yang saya mengerti dan memberkati seputar penjelasan rasul Paulus tentang hidup dipimpin Roh Kudus dan daging di dalam Kitab Galatia adalah sebagai berikut:

Monday, May 5, 2014

Kagum

Teman : De, cpk y?
Saya : Ha? 
Teman : Vape?
Saya : *berpikir sebentar, tidak menjawab, buka pintu, ketuk kamar Teman*

Hapal betul dia merk pengusir serangga saya :D Saya salah mengira teman ini ingin meminjam botol berisi cairan pembunuh serangga, Vape. Ternyata dia bertanya apa saya capek. Ia ingin ajak saya keluar untuk cari minuman dingin. Saya sambut ajakan dia dengan senang hati karena sedari tadi, saya merasa bosan dan kegerahan di kamar.

Tuesday, April 29, 2014

Puisi Absurd

Terhuyung-huyung aku menapaki jalanan
Kupikir-pikir tidak ada yang salah semalam
Semua berjalan seperti biasa
Normal...mal...mal

Pagi ini yang abnormal mal mal
Merasa sendiri di tengah keramaian
Serasa jiwa belum menyatu dengan raga
Tertinggal di tempat semalam

Monday, April 28, 2014

Tak Akan Kekurangan

Saya senang mengetikkan status di BBM
Tuhan adalah Gembalaku
Aku tak akan kekurangan apa pun juga

Beberapa saat saya mengetikkan ayat terkenal dari Mazmur 23 ini, saya ingin menghapusnya. Saya berpikir, “Berani benar berpendapat seperti? Tak akan kekurangan apa pun juga? Kok cliché sekali ya kedengarannya?”

Berat sekali ayat ini diyakini sebagai sebuah kenyataan atau kebenaran. Memang, saat ini, saya tidak merasa kekurangan apa pun. Tetapi dengan uang tabungan di bank, pekerjaan yang bergaji pas, kok saya ragu, ya, kalau di masa depan, saya masih bisa berkata tidak kekurangan apa pun?

Saturday, April 26, 2014

Dalam Nama Yesus

Dalam nama Yesus, dalam nama Yesus, ada kemenangan
Dalam nama Yesus, dalam nama Yesus, iblis dikalahkan...huu...huu

Lagu sederhana, tiap 'lulusan' sekolah minggu pasti kenal lagu ini. Seperti saya juga yang sudah hapal mati dengan liriknya. Nada dan lirik lagu ini terngiang lagi di benak setelah bernostalgia dengan seorang teman. 

Dimulai dari pengalaman saya tenggelam di laut. Kejadiannya waktu saya baru tamat, tidak lama sebelum ujian akhir kelulusan SMA waktu itu, kira-kira usia 19 tahun. Kami sekeluarga berlibur ke Pantai Carita, Cilegon, tempat tinggal salah satu Tulang saya. Pantai itu termasuk wilayah Pantai Selatan yang konon sarat dengan kisah-kisah mistis. Kami diperingatkan untuk tidak mengenakan warna-warna tertentu yang menjadi kegemaran Sang Ratu Selatan.

Thursday, April 24, 2014

Yesus Kristus di Segala Jaman

Saya berpikir tentang sikap Yesus Kristus jika Dia hidup di jaman ini. Beberapa terlintas di benak saya, tidak sempurna memang, tetapi saya suka membayangkan Dia dalam pikiran saya. 


Inilah beberapa ide tentang Dia di benak saya:

Tuesday, April 22, 2014

the Best Goodbyes

Seminggu yang lalu, Tulang (panggilan Paman dalam suku Batak) meninggal dunia. Penyakit diabetesnya sudah menyebar hingga menimbulkan komplikasi, mengganggu kerja organ-organ dalam lainnya. Di usia 61 tahun, 3 tahun lebih muda dari Mama saya, Tulang menghembuskan napas terakhir di ruang ICU. Meskipun sudah bertahun-tahun tidak bertemu dan tidak memiliki kesempatan untuk melihat jasadnya secara langsung, saya merasa sedih juga. Teringat wajah Tulang saat masih sering berkunjung ke rumah. 

Tulang saya bukan orang yang mudah untuk diajak berkomunikasi. Tujuh tahun yang lalu, saya berkesempatan datang ke rumah Tulang di Medan. Tulang tidak pernah mengutarakan isi hatinya tetapi saya tahu dia senang dengan kedatangan saya. Kalau sudah ada bir yang menemani, barulah Tulang bisa dengan leluasa ngobrol. Ya, Tulang saya memang punya ketergantungan dengan bir, dari dulu, belum berubah juga. Saya yang sudah berubah. Saya tidak suka berbicara dengan pemabuk. Jadi, saya masuk ke kamar dan tidur lebih awal. 

Thursday, March 20, 2014

Little things DO matter

Saat menuliskan postingan yang satu ini, saya sedang mengawasi sebuah program kebersamaan orang tua dan anak di sekolah saya. Saya curi-curi kesempatan untuk 'mengabadikan' momen yang belum tentu setiap tahun saya dapatkan. Pekerjaan mengawas ini sebetulnya di luar dari job description sebagai seorang pustakawan, tetapi karena terpaksa, saya menggantikan guru-guru yang berhalangan hadir.

Terus terang lagi, sebagai manusia normal yang ingin diperlakukan baik oleh manusia lain, saya merasa kesal dengan beberapa murid yang kurang tahu bersikap di tempat saya bekerja. Saat saya melihat orangtua dan murid-murid 'istimewa' ini, saya mendapatkan cara pandang yang baru. Di hadapan para orangtua, terlihat jelas, murid-murid ini hanyalah anak-anak yang senang menyandarkan tubuh mereka pada papa dan mama mereka. Mereka sungguh-sungguh hanyalah anak-anak. Saya senang sekali melihat pemandangan ini. 

Wednesday, March 19, 2014

Musik Bagi Jiwa

Musik adalah suatu bentuk komunikasi antarjiwa. Nada adalah emosi; lirik adalah perkataan dari jiwa yang tidak kelihatan. Saat mendengarkan musik, jiwa membuka dirinya diisi ide dari jiwa baru. Jika cocok, berarti dua jiwa itu saling menyetujui suatu ide. 


Saya pikir semua orang suka musik. Industri musik akan selalu menjadi target teratas untuk mengeruk kekayaan sebanyak-banyaknya, selama ras manusia masih ada.

Saya penyuka musik. Aliran apa saja, yang penting enak didengar. Playlist lagu di komputer saya mirip seperti gado-gado, biarpun masih bisa dibagi dalam 2 kelompok besar. Lagu gereja dan lagu popular. Kalau lagu gereja kebanyakan musiknya berjenis pop, sedangkan lagu popular benar-benar mirip gado-gado, ada RnB, rock, pop, reggae, bossanova, jazz, klasik. Pilihan saya juga lintas jaman. Saya tidak bisa ‘didikte’ kalau soal pemilihan musik. Suka lagu jadul maupun yang sedang nge-trend sekarang. Kalau sudah mendengarkan musik, saya sudah tidak bisa diganggu, seperti malam ini J

Monday, March 10, 2014

12 Years a Slave

Saya nonton film 'seram' ini bersama teman-teman dan setelahnya, saya selalu memikirkan film ini. Memang film ini layak mendapatkan Oscar dari segi penyajian, tetapi yang membuat kisah di film ini melekat di kepala saya adalah temanya yang 'sangat dekat' dengan kehidupan sehari-hari. Tidak, saya bukan orang yang lahir pada jaman perbudakan. Semakin saya memikirkannya, semakin saya merasakan kedekatannya.

Film itu mengisahkan tentang Solomon Northup, seorang pria yang dilahirkan dari orangtua budak yang mendapatkan kebebasan. Selama hidupnya, Solomon yang terbiasa hidup dalam kesetaraan dengan orang kulit putih, suatu hari dijebak dan dijual menjadi budak. Dia dipaksa untuk melupakan jati diri dan mengenakan identitas baru dengan nama Platt. Berulang kali dia memberontak, tetapi akhirnya harus tunduk dengan sistem, orang-orang yang menjadi majikannya. Ia harus menutup mulutnya rapat-rapat terhadap apapun yang terjadi, bekerja dengan patuh.

Tuesday, March 4, 2014

For the one and the only mom I have in this world

There was time when I hated her so much. I thought she was not modern, too conservative, too strict, etc. There was time I wanted to be apart from her.

Now, as I grow up and will be a mother myself one day, I re-think and witness myself the motivations behind her attitude toward us, her children. Now, I am gladly saying that "I’m blessed to have you, Mom…"

My mom, she is a very tough woman. Life is not always kind to her, many times, she faces darkness alone but she never expects less than what God expects from us. She teaches us discipline and perseverance. She also shows the meaning of commitment and faith even though these bring her into others’ disagreement. She gives LOVE and never keeps bitterness in life. She teaches us to serve others appropriately and how to make our guests happy. Above all, she brings us to God and she never gives up praying.

Those shape us as we are today.

Thank you Mom!!!

Monday, March 3, 2014

Sedikit Waktu Lagi



Gemuruh itu melemah
Ombak mulai mengayun ke sana kemari
Membawa suatu kesadaran
Akan sebuah keputusasaan yang tak terelakkan

Darimana tuduhan-tuduhan itu datang
Si Yusuf yang murni, polos
Salahmu sendiri, kenapa terlalu banyak bicara
Tentang kenyataan yang menghampiri malam-malammu?

Thursday, February 27, 2014

KUHP, KPK, Parpol : Ulasan Setahi Kuku

Semalam, saya nonton TV, sebuah diskusi soal KUHP kontroversial yang dianggap menjebak KPK. Pagi ini, saya baca di Tempo soal KPK tuding SBY punya kepentingan politik. Saya ikut-ikutan berpendapat secara intern (cuma ada rekan kerja saya) kepada rekan sekerja saya mengenai persoalan ini. Biasalah, kalau saya sedang mood, pendapat-pendapat saya jadi (lumayan) bagus, menurut saya. Jadilah posting ini diterbitkan. Padahal dari tadi saya rencana posting tulisan lain loh. 

Sebelum masuk ke pembahasan, saya sedikit beri tahu alasan saya suka politik. Pertama, saya lulusan ilmu politik. Kedua, mama saya tidak pernah nonton sinetron. Beliau pegang remote, tetapi berbeda dengan mama kebanyakan, beliau lebih suka nonton debat capres, pengacara, informasi kebanjiran, kebakaran, kriminalitas. Saya cinta damai, oleh sebab itu, saya suka 'mengiba-iba' agar pindah ke channel film saja. Sembilan puluh sembilan persen permintaan saya ini ditolak. Akhirnya saya belajar menerima kenyataan dan bahkan 'agak' suka dengan tema-tema politik di layar televisi. 

Tuesday, February 25, 2014

Guci itu Pernah Pecah

Dea baru saja akan keluar untuk menemui teman-temannya di sebuah mal ketika matanya tertumpu pada pecahan keramik yang berserakan di lantai ruang tamunya. Langkahnya terhenti, pikirannya bercabang. Terus melanjutkan perjalanannya atau membersihkan pecahan itu. Dia khawatir, jika tidak segera dibersihkan, pecahan itu akan melukai kaki dari salah satu anggota keluarganya. Buru-buru diambilnya sapu dan pengki, kemudian mendekati pecahan itu.

Gerakan  tangannya terhenti karena matanya mengenali satu tanda khusus di badan salah satu pecahan itu. “Itu guci kesayangan Papa.” Jantung Dea serasa berhenti berdegup beberapa waktu. Dia tahu ini bukan kesalahannya, ada orang lain atau sesuatu yang menyambar guci itu, dan membiarkannya berserakan begitu saja.

Monday, February 24, 2014

Tuhan, Saya Berantakan !!!

Pagi ini saya membaca kisah yang dikirimkan seorang teman tentang isterinya, Michelle Kelso lewat facebook. Saya bisa merasakan keputusasaan yang dirasakan Michelle saat ia mengambil pistol dan berencana menghabisi nyawanya dan nyawa bayi yang sedang dikandung karena hidupnya berantakan. Mengikuti kisahnya dari video itu, saya tahu dia bukan orang jahat. Bisa dibilang, dia orang baik yang 'kebetulan' hidup dalam kekacauan yang tidak dia pilih. 

Ada lagi kisah lain dari sebuah buku berjudul Punker2pastor yang diberikan kepada saya mengenai seorang pendeta, Kelly Lohrke yang menjalani hidup sebagai anak jalanan. Seperti anak jalanan pada umumnya, dia mengkonsumsi obat-obatan terlarang, hidup dalam seks bebas, merampok dan lain-lain yang menyebabkan hidupnya berantakan dan mustahil untuk diperbaiki.

Sunday, February 23, 2014

Penjilat

Sepertinya julukan ini tidak asing bagi kita. Julukan penjilat diberikan kepada orang yang suka bermanis-manis di depan orang yang lebih berkuasa dalam jabatan maupun kekayaan dengan tujuan mendapatkan keuntungan pribadi yang lebih dibandingkan pesaing lainnya. Julukan ini sangat sering diucapkan di lingkungan pekerjaan. Mengenai alasan pemberian julukan itu beragam. Ada yang karena memang orang itu melakukan usaha-usaha kotor untuk mendapatkan posisi yang lebih baik. Yang seringkali terjadi, karena kita iri melihat keberhasilan orang lain yang sepertinya terlalu baik untuk menjadi kenyataan. Apapun itu, julukan penjilat diberikan pada orang yang benar-benar tidak kita sukai.

Monday, February 17, 2014

Salah Transfer

Pernah salah transfer uang? Rasanya tuh menyesal banget, menyesal karena harus ganti uang itu dengan uang pribadi, jika transfer uang dilakukan untuk keperluan kantor. Itulah yang terjadi pada saya. Selama bekerja lebih dari 7 tahun di kantor ini, baru kali ini saya melakukan salah transfer. Jumlah uangnya tidak sedikit, Rp.1.350.000 (satu juta tiga ratus lima puluh ribu rupiah). Uang tersebut saya transfer ke rekening PT Kompas Gramedia, yang seharusnya ke rekening PT Tempo Inti Media Sarana (untuk perpanjangan majalah Tempo) melalui setoran tunai BCA.

Sunday, January 12, 2014

Kreasi Romantis

Saya memang penggila pekerjaan tangan. Postingan berikut ini dimaksudkan sebagai pengingat untuk mulai lagi menempuh tantangan berikutnya 'bermain' dengan beads.

Seri pertama, kalau lagu disebut Album, saya berikan judul The Creation. Sebuah penciptaan dalam bentuk nyata hasil pemikiran, pengamatan merangkai bebatuan cantik menjadi kalung-kalung yang indah. Tiap hasil rangkaiannya saya berikan nama-nama Perancis untuk memberi kesan romantis dan elegan. Bukankah tiap ciptaan baru itu memang lahir dari keinginan terbaik dan hasrat yang paling romantis? Coba tanyakanlah ibu yang baru saja melahirkan seorang anak :)

Berjaya di Dapur

Saya mengenal diri saya (sebelumnya) sebagai wanita setengah atau setengah wanita. Wanita seutuhnya harus bisa MEMASAK, itulah yang selalu "kebenaran" yang selalu diulang-ulang di telinga saya sejak kecil. Sebagai seorang wanita setengah, saya tidak punya kemampuan memasak, apalagi membuat kue. Biarpun sesungguhnya jauh di dalam lubuk hati saya yang terdalam, saya ingin sekali bisa menciptakan makanan yang enak-enak sehingga bisa menjamu orang lain. Sesungguhnya saya wanita seutuhnya di dalam sana. Karena itulah, saya suka sekali program-program televisi yang berhubungan dengan masak-memasak.

Cara Tuhan

Tuhan akan membalas kebenaran dan kesetiaan setiap orang, sebab TUHAN menyerahkan engkau pada hari ini ke dalam tanganku, tetapi aku tidak mau menjamah orang yang diurapi TUHAN.
1 Samuel 26:23

Kata orang, kesempatan yang sama tidak pernah datang dua kali! Sebab itu, hanya orang bodoh yang membiarkan kesempatan berlalu! Mungkin itulah di pikiran Abisai ketika melihat Daud tidak menggunakan kesempatan yang terbuka di hadapannya untuk membunuh Saul (ayat 8). Bukankah jika Saul wafat, jalan bagi Daud untuk menjadi raja akan terbuka lebar? Dan Abisai tentu saja akan menjadi orang penting karena membantu raja dalam hal itu. 

Surat untuk Berondongku

Berondongku yang ganteng dan menarik, Setiap hari saya menyalahkan perasaan ini. Setiap hari pula saya berusaha membenarkan perasaan ini, te...