Wednesday, December 14, 2016

Heartless

Heartless.
That word clings in my head
Try to find it in a dictionary
First meaning: unfeeling, unkind, unsympathetic, harsh, cruel.
Second meaning: lacking courage or enthusiasm; spiritless; disheartened.
I become heartless.
Some people seem heartless to me.
I cry to God to be heartful in the middle of heartless environment.
Try to find that word in a dictionary.
First meaning: honest, sincere, and to really mean it.
Other meaning: devout, earnest.
Such a good word.
Such a good man and woman to have that attribute.
I want that.
Can I, Father God?

Guru

Setelah membaca buku "Kenapa Saya Memilih Kristus?" karangan Bapak Saifuddin Ibrahim, pada bab 13 yang diberi judul bab "Berguru", saya tergerak menuliskan postingan tentang guru. Saya ingin mengutip perkataan dari Kiyai Ali Darokah yang menasihati penulis tersebut yang berkata, "Kalau kamu menuntut ilmu harus mencintai guru, mencintai keluarganya, jangan menyakiti hatinya, jangan membuat dia marah, karena guru itu hampir-hampir saja seperti nabi."

Hati saya tersentuh membaca pendapat ini. Mungkin ada yang segera menyanggah dengan berkata, "Guru kan manusia, pasti ada salah. Lagipula, banyak guru yang brengsek zaman sekarang." Terlepas dari guru yang "brengsek" tadi, postingan ini saya buat sebagai bahan refleksi terhadap penilaian banyak orang terhadap guru.

Tuesday, November 29, 2016

Mengapa Hal Buruk Menimpa Hidup Orang Baik?

Saya berharap pemimpin saya terbebas dari jeratan fitnah dan dapat melanjutkan tugasnya seperti sediakala. Ternyata, pengadilan memutuskan pemimpin saya itu sebagai tersangka. Beliau tidak mau ada praperadilan untuk menggugat keputusan pengadilan ini, yang menurut saya perlu digugat. Hati saya sedih. 

Kemarin malam, saya mengantarkan teman mengecek darah hingga keluar hasilnya. Kami sudah memilih rumah sakit umum agar tidak perlu membayar mahal. Pelayanan di rumah sakit umum tentu berbeda dengan di rumah sakit swasta, tempat tidur alakadarnya, dokter bukan ahli, menunggu hingga hampir 3 jam. Tidak mengapa asalkan tidak mahal. 

Ketika menerima tagihan, kami terkejut karena mahal sekali, juga tidak sesuai harapan kami semula yang hanya ingin memastikan teman saya itu tidak terkena tipus. Itu baru kami ketahui setelah konsultasi dengan tenaga medis tempat kami bekerja. Seharusnya orang sakit ditolong, sebaliknya sudah sakit, bayar mahal, tidak sesuai harapan pula. Mau protes? Gak pasti juga hasilnya akan memuaskan. Kami kecewa. 

Tuesday, November 22, 2016

Mecin

Kalau sedang malas, biasanya saya ikut saja pilihan menu dari teman kos.  Seperti malam ini, mereka pilih makan sosis panggang plus tahu krispi. Kebetulan,  saya memang belum pernah mencoba sosis panggang. Meski cuma begitu doang, tapi kenyang Kak, begitulah alasan mereka untuk meyakinkan saya. Alasan lainnya, mereka ingin diet jadi gak perlu makan nasi. Baiklah, semoga diet kalian berhasil hehe. 

Setelah membeli sosis, kami menuju gerobak tahu krispi. Abangnya tanya mau asin, pedas, manis, keju. Dalam hati saya hanya ingin tahunya saja tanpa ditambahkan bumbu lain. Karena teman-teman pakai tambahan, saya ikutan juga, pilih asin. Setelah selesai, pulanglah kami ke kos. 

Rasa sosisnya lumayan, meskipun rasanya saya tidak akan membeli lagi hehe. Tahu krispinya?  Sebenernya enak tapi campuran yang membuat rasa asin itu sungguh mengganggu rasa di lidah. Saya tawarkan ke temen lain, dia lalu berkomentar terlalu asin. Teman lain bilang itu mecinnya kebanyakan. 

Saturday, November 5, 2016

Keledai Liar

Coba renungkan kisah anak sulung dari satu keluarga kurang harmonis. Bayangkan kalau kamu yang ada di posisinya.

Aku ini seorang anak laki-laki, lahir dari seorang bapak yang sangat kaya. Setelah dewasa, aku baru tahu bahwa bapakku menikahi ibuku sebagai isteri kedua karena isteri pertamanya mandul, saat itu. Kini, isteri pertama bapakku sudah memiliki seorang anak. 

Sebagai anak pertama, seharusnya aku yang mendapatkan kasih sayang lebih banyak daripada adikku. Setelah adikku lahir, isteri pertamanya melarangku untuk bermain dengannya. Aku lebih sering menjauh dari kemewahan di rumah bapakku. Meskipun status ibuku isteri yang sah, tetap saja Ibu tidak setara haknya dengan isteri pertamanya. Mungkin karena dulunya Ibu seorang budak. 

Thursday, November 3, 2016

Berani

Berani karena benar, takut karena salah...
Terkenal banget ini kalimat, terutama waktu saya belajar PMP (mirip PKN atau Kewiraan, kalau untuk sekarang) di sekolah. Sampai sekarang, kalimat itu masih saya pegang meskipun seringkali saya tidak bisa melakukannya.

Kalau benar, sudah pasti berani?
Waktu dunia saya masih 'sempit', masih anak sekolahan, kalau saya benar, saya berani mengungkapkannya. Sejalan dengan pertambahan umur, pengalaman, relasi, saya menyaksikan kata berani ini berubah makna. Berani berarti kurang ajar jika menyangkut orang yang berada di atas saya. Berani berarti fanatik jika urusannya dengan memegang prinsip. Berani berarti tidak diplomatis, tidak mencari 'win-win solution' alias gue ama lu sama-sama menang.

Thursday, October 6, 2016

Hyper Grace

I wrote this thought when I was alone in my room, thinking about some people in internet saying that the christians can do sins without getting punishment because Jesus Christ already paid the punishment when He was crucified. And some 'christians' who think and teach this doctrine to the other 'christians' that no matter how bad they live their lives with no repentance of sins, God will love unconditionally. This is called Hyper Grace.

I don't understand the concept of hyper grace doctrine. As long as I am being a christian, even when I was unborn, never in my mind I imagine that God would allow me to live by my own. When I was unborn, I always had a thought that God must be holy and I must come before Him blameless, sinless, which I know at that time, it was impossible. That's why I always felt unworthy. I know God is kind and I'm sinful. I tried to make up my attitude, to pray and to go to church more so God would accept me. And I was afraid to die. I was afraid to see His face when I died.

Monday, October 3, 2016

Berita Bohong

Ceritanya, adik saya memberikan telepon pintar ke Mama. Sudah lama Mama menginginkan benda itu tetapi selalu kami tolak memberikannya karena Mama butuh waktu lama banget hanya untuk mengirimkan pesan teks ataupun mengisi kontak baru di teleponnya terdahulu yang sederhana. Entah mengapa, adik saya akhirnya mau juga memberikan telepon pintar itu.

Suatu malam, saat saya dan Mama baru pulang tamasya, Mama langsung mengambil telepon pintarnya dan mulai menelusuri berita melalui youtube. Mama sangat mengikuti perkembangan berita Jessica - Mirna segera saja tertarik membuka tautan yang ada di youtube. Mama begitu perhatian dengan isi berita di sana, sampai-sampai waktu tidur pun, telepon pintar itu tidak berpindah dari tangannya.

Monday, September 19, 2016

Atlet Pemanah

Semalam, tidak seperti biasanya, saya tidak memutar channel film atau berita. Sebaliknya, saya memutar channel olahraga olimpiade Rio de Janeiro 2016. Tidak tanggung-tanggung, saya menonton olahraga memanah. Tiap peserta memiliki kesempatan memanah dalam 5 set, masing-masing set, 3 kali. Seru juga, meskipun ini pertama kalinya saya menyaksikan olahraga ini.

Tibalah giliran peserta dari Indonesia, Ika Yuliana. Saat dia mengambil postur untuk membidik, tarikan senar panahnya itu ikut menarik sebagian wajah Ika. Bentuknya jadi lucu :p Sepertinya, dia tidak peduli dengan bentuk wajahnya. Saya melihat sorot mata dan bibir mengatup serius tanda dirinya hanya memikirkan satu hal, yaitu anak panah harus melesat ke lingkaran terdalam, yang diberi skor 10.

Thursday, September 15, 2016

Tidak Mungkin Nyasar



Bersepeda ke kantor memang menyenangkan. Menyenangkan dan menyehatkan. Menyehatkan dan menyegarkan. Kenapa menyenangkan? Ya, karena saya bisa atur waktu tiba di kantor, kira-kira 15 menit dengan kecepatan gowessedang.

Suatu hari, saya dan satu teman sekantor janjian bertemu di daerah Kelapa Dua untuk menjenguk mantan teman kantor. Kalau lewat jalur ‘resmi’ antara Lippo Utara – Kelapa Dua, melewati daerah Islamik, saya kuatir ditabrak mobil atau motor. Bagi goweser pemula, jalanan itu terbilang besar sekali dan konturnya menanjak. Saya sudah bisa membayangkan harus menuntun sepeda. Tidak kuat gowes. Kalau sepedanya dituntun, kok rasanya tidak keren ya? Hehe.

Wednesday, July 20, 2016

Pengemudi dan Penebeng Bicara Tentang Keselamatan

Pada suatu pagi, ketika matahari bersinar terik namun tidak menyengat, terjadi pembicaraan serius antara 2 orang tentang keselamatan hidup di atas motor.

Pengemudi: Oooh, Mbak mau ke gereja ya? Mbak tau ayat Yohanes 3:16?

Penebeng: Tau donk, Bang, itu ayat terkenal sekali. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Pengemudi: Berarti Yesus Kristus datang untuk menyelamatkan dunia, ya?

Penebeng: Kok Bapak tau? Bapak Kristen, ya?

Pengemudi: Bukan, saya hanya orang yang sedang mencari Tuhan.

Penebeng: Sudah sampai dimana pencarian Bapak tentang Tuhan?

Friday, May 13, 2016

Tangisan Sunyi

Kupandangi foto itu
Sontak serbuan kenangan menyerang
Sontak jantung terasa dihujam belati
Pertanyaan tak terjawab menghantui lagi

Memang pertanyaan itu selalu ada di sana
Menunggu untuk dijawab
Apakah aku harus berpuas dengan itu?
Rasanya tidak sabar menunggunya

Aku teringat Ayub
Ia puas dengan pertanyaan yang tidak terjawab
Yang disampaikannya kepada Pencipta
Tuhan Allah Yang Mahatinggi

Aku teringat dengan kisah hidup para martir
Mereka bukan manusia super
Alami kepedihan karena kehilangan
Pun punya pertanyaan tak terjawab

Aku teringat perkataan Yesus Kristus
"Aku datang membawa pedang"
Pemisahan itu terus terjadi, proses pemurnian
Sampai tiba Hari Penyatuan itu

Tidak tahu sampai kapan jawaban itu datang
Sampai tiba waktunya, aku akan memohon
Aku harus berpuas dengan pemisahan ini
Entah sampai kapan


Tuesday, May 3, 2016

Dia Pergi

Saya di sini, dia pergi
Saya jadi penguntit rahasia
Penasaran ingin tahu semua tentang dia
Sayang, tidak semua tertera di layar ini

Saya tidak biasa menjadi penguntit, apalagi rahasia
Buat dia, saya bisa jadi pengecualian
Apa yang saya cari?
Apa yang saya harapkan?

Saya mencari yang tidak ada
Saya mengharapkan yang tidak mungkin
Saya tidak sedih
Juga tidak senang

Lalu, setelah sekian lama menjadi penguntit rahasia
Dia datang, 
Sekelebat saja melemparkan senyum
Hampir saya kira ada semacam penglihatan merasuki

Sempat mengejar kecil, mencari
Nihil, saya pun tersenyum pada diri
Biarlah lepas dia pergi
Ada perasaan yang sebaiknya tetap tersimpan rapat saja

Saturday, March 19, 2016

Lahir Baru

Ini merupakan jawaban yang diberikan Tuhan Yesus kepada Nikodemus tatkala ia menyatakan bahwa ia percaya Yesus itu adalah Guru yang diutus Allah. "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah." Nikodemus yang tidak mengerti tentang hal ini terus menanyakan artinya kepada Yesus. 

Istilah lahir baru ini begitu seringnya didengar oleh orang-orang di lingkungan gereja. Jika rajin beribadah, maka seseorang sudah dikatakan lahir baru. Jika sudah melakukan kebaikan, maka seseorang sudah dikatakan lahir baru. Di sini, Nikodemus memiliki keduanya, baik kerajinan beribadah terbukti dengan karirnya seorang pemimpin agama Yahudi yang paling ketat, Farisi, maupun kebaikan karena ia berani sendirian datang kepada Yesus di malam hari untuk mencari kebenaran. Namun, itukah lahir baru?

Mari kita mulai dari ilustrasi tentang seorang perempuan yang sudah siap melahirkan. Ia mengandung benih anak itu selama 9 bulan. Semakin tua kandungannya, semakin hebat dirasa pergumulan sakitnya. Menjelang kelahiran anaknya, kesakitan itu semakin berlipat kali besarnya. Saat anak itu dilahirkan, ada kegembiraan besar dirasakan oleh ibu baru ini. Si anak yang selama ini ada di dalam kegelapan, di dalam rahim ibunya, untuk pertama kalinya melihat terang. 

Obrolan Malam

Biasanya, kalau hari gerah karena mau hujan tetapi tidak jadi, saya buka kedua daun jendela dan pintu kamar saya. Saat itu, saya sedang menonton tayangan politik di TV yang cukup menarik. Tiba-tiba teman kos masuk dan menonton tayangan itu bersama saya. Kami pun berbincang-bincang tentang tokoh yang sedang ditampilkan itu. 

Setelah tayangan itu selesai, teman saya masih saja berlama-lama di kamar saya. Percakapan bergulir ke kisah cinta segitiga teman saya itu, antara dia, pacarnya dan rekan sekerjanya. Dia punya rekan sekerja yang perhatian banget, sampai-sampai seisi kantor, bahkan bosnya menganggap mereka berpacaran. Berkali-kali teman kos saya ini meluruskan fakta tersebut. Jadi, dia membagikan kisahnya ke saya untuk mengetahui apa benar perkataan orang-orang di kantornya, bahwa sebenarnya rekan sekerjanya ini memang punya hati dengan dia. 

Jawaban saya, mendengar seluruh ceritanya, ya, memang rekan sekerjanya ini menaruh hati padanya. Dia bilang apa yang harus dilakukan karena tidak ingin menyakiti rekan sekerjanya ini. Di tengah-tengah kegalauannya, masih sempat ia memuji perawakan rekan sekerjanya ini yang ganteng juga perhatian sekali. Hmm, saya jadi curiga dengan dia.

Tuesday, March 15, 2016

Reuni

Ting...ting...

Ada undangan masuk grup SD…

Ah, kenapa pula aku harus ikutan grup reuni? Kenapa tiba-tiba semua kasta pendidikan yang aku pernah lewati mengundangku masuk grup WA? Apakah sedang musim reuni?

Di grup itu, mereka terlihat sangat akrab. Di benakku, aku tidak ingat bahwa mereka sebegitu akrabnya. Apakah ini efek media sosial? Maksudku, mereka akan bertanya-tanya tentang dirimu di situ. Sudah menikah atau belum, bekerja di mana, dll. 

Aku berusaha mengikuti percakapan mereka. Tetapi, aku memang tidak bisa menutup-nutupi ketegasanku, masih seperti dulu. Kutanyakan, apa maksudnya membuat grup pertemuan itu? Apakah akan ada reuni? Apakah akan ada arisan? Arisan, tentu saja aku hanya becanda, hanya untuk mengurangi sifat tegas dari pertanyaanku.

Thursday, March 10, 2016

I'm Sorry!

Kisah di kos, lagi.

Ada 2 kamar kosong yang terisi. Saya belum kenal mereka. Saya tidak pernah bertemu mereka. Saya tidak suka mereka, bahkan pada saat saya belum berkenalan dan bertemu mereka. Alasannya? Bagi saya, saat itu, alasannya sangat wajar, normal, masuk akal dan manusiawi. Teman sekos yang lumayan dekat dengan saya membenarkan hal ini.

Suatu hari, saya balik kos dan melihat banyak sekali semut berkerumun di depan pintu kamar. Saya mencari-cari penyebabnya. Pintu kamar saya buka. Rupanya, kerumunan semut berakhir tepat depan pintu saya. Kesimpulannya, sumber masalah ada di luar. Saya tidak langsung melihat tempat sampah karena di situ saya hanya membuang sampah kering. Saya keliru. Justru, dari tempat sampah itulah sumbernya. Saya lihat ada bungkus nasi yang dipastikan bukan sampah saya. 

Monday, February 29, 2016

Hujan Istimewa

Tidak mudah menjalaninya
Tidak mudah menyingkirkannya
Tidak mudah seperti yang dibicarakan
Tidak mudah, itulah pengakuan saya pada akhirnya

Beban menumpuk
Bukan di meja kerja
Bukan di ember cucian
Bukan pula di ransel yang bertengger di punggung

Di kepala
Di hati
Di tubuh
Bagaimana mengeluarkannya?

Menangis?
Menjerit?
Mengadu?
Merajuk?

Saya hanya berpikir
Berkata-kata kepada Tuhan
Berharap Ia menolong saya
Berpikir Ia akan menolong saya

Cara-Nya selalu tidak bisa diduga
Suara air jatuh di jaket saya
Kehujanan, tetapi saya terhibur
Mengapa Kepala Pusing Usai Kehujanan? Ini Penjelasan Medisnya
female.com
Tuhan tahu saya suka air

Hujan itu istimewa
Istimewa karena menyampaikan pesan
Pesan bahwa Tuhan semesta alam
Tuhan yang saya kenal di dalam nama Yesus Kristus
Memperhatikan saya

Bukan hanya saya
Keluarga saya
Kamu
Kalian

Obrolan Pagi

Sudah jadi kebiasaan, saya sarapan di kantor. Tempat favorit kami, para karyawan, adalah Teacher's Lounge. Di situ, sambil menghabiskan sarapan dan minum kopi sebentar, kami bisa bercengkrama, saling menceritakan hal-hal yang menarik. Sekitar pukul 8 pagi, biasanya tempat favorit itu sudah bersih 'pengunjung', jadi ketika seorang teman datang sambil menjinjing tempat makannya dan melihat saya, ia langsung tersenyum lebar karena ada yang menemani sarapan. 

Di ruangan itu, ada kaca seukuran semeter. Teman ini melangkah ke sana dan merapikan rambutnya. "Duh, ada uban nih. Musti pakai pinset, karena terlalu pendek untuk dicabut dengan jari." Saya melirik dan tersenyum. "Saya juga sudah beruban, Bu," jawab saya. "Ah, masa? Kok gak kelihatan, diumpetin ya seperti saya?" Kami pun terkekeh. Ia menanyakan umur saya dan memberitahukan umurnya ke saya. "Saya masih merasa seperti umur 20-an loh, Bu!" candanya.

Sunday, January 31, 2016

I love you UNCONDITIONALLY

Sabtu lalu, saya dan Mama serta keponakan kesayangan berkunjung ke rumah salah seorang teman Mama. Kenangan yang saya ingat dari orang yang saya sebut 'inanguda' sudah hilang sama sekali, hanya tersisa wajahnya saja. Saya ikut senang ketika melihat wajah inanguda ini kala menjemput kami di suatu tempat. Sepanjang perjalanan menuju rumahnya, Inanguda ini banyak bercerita tentang perubahan di lokasi tempat tinggalnya.

Sesampai di rumahnya, si inanguda menjamu kami dengan sepiring mie dan teh manis hangat. Pas sekali menemani hari yang sudah hujan. Pembicaraan berlanjut ke soal cucu. Inanguda itu punya cucu seorang perenang handal. Karena persoalan keluarga, terpaksa Inanguda, sang nenek, yang mengantarkan cucu ini ke tempat latihan renang. Wajar jika nanguda ini membanggakan 'hasil kerja keras'-nya dengan memperlihatkan video kemenangan cucunya.

Lalu, pembicaraan berlanjut ke cucu nomor 2 yang usianya sama dengan keponakan saya. Mereka disuruh bernyanyi di depan kami. Keponakan saya memang kurang percaya diri kalau tampil di depan orang, tetapi saya tahu dia sudah berusaha mengalahkan keminderannya. Pada akhirnya, mereka bernyanyi berdua. Saya bertepuk tangan setelah mereka bernyanyi, sementara Inanguda berkata kepada cucunya, "Apa ini, jelek suaranya!" Untung dia tidak berkata demikian ke keponakan saya. Mungkin, saya bisa menimpali kata-kata sanggahan yang akan membuat suasana tidak enak.

Wednesday, January 27, 2016

Pintar atau Bodoh?

Sebuah seminar yang saya ikuti membuat para pesertanya merasa 'gerah' karena satu kata yang sering diulang dan ditujukan, kata pembicaranya sih, untuk dirinya sendiri. Pembicaranya sudah memprakarsai pernyataan tersebut untuk dirinya sendiri dengan maksud agar peserta seminar tidak merasa puas diri dan mau memperbaiki etos kerja. 

Sebelum kita membahas tentang 'Saya ini Pintar atau Bodoh?', coba bacalah kesimpulan orang tentang tanda-tanda orang pintar dan orang bodoh. Saya kesulitan mendapatkan referensi untuk orang bodoh tetapi penjelasan mengenai kata bodoh atau stupid dalam bahasa Inggris membuat saya mengerti bahwa bodoh tidak hanya berhubungan dengan kecerdasan yang ditampilkan dalam bentuk angka IQ. 

Nasihat Buat Anak Muda

Memasuki tahun baru 2016, saya sudah siap 'tancap gas' meraih berbagai cita-cita yang sempat tertunda di tahun sebelumnya. Salah satunya, cita-cita fasih berbahasa Perancis. Ketika mendaftar kembali ke tempat kursus sebelumnya, institusi itu mengharuskan saya menjalani tes masuk. Setelah 3 tahun berpisah dari bangku kursus, ketentuan ini membuat saya cukup panas dingin. Saya tidak ingin mengulang di kelas yang sama karena saya menargetkan 1 tahun saja untuk menyelesaikannya.

Keinginan saya tidak tercapai. Meski sudah mempersiapkan sebaik mungkin, hasil tes mengharuskan saya mengulang kelas. Saya memilih untuk tidak melanjutkan kursus dan belajar sendiri. Saya sungguh yakin dengan otak saya menerima pengetahuan.

Tuesday, January 12, 2016

Pola dan Tata

Di dalam bus pun, buku kecil berjudul "Konjugasi Bahasa Perancis" tetap saya buka untuk dipelajari. Pasalnya, saya akan menghadapi tes masuk kursus bahasa Perancis yang sudah lama saya tinggalkan. Praktis, saya tidak pernah dengan sengaja mengulangi pelajaran itu selama 3 tahun. Di akhir tahun 2015, saya berpikir sayang sekali kalau belajar hanya setengah-setengah, tidak sampai tuntas. Seperti barang yang sudah dibeli tetapi tidak terpakai karena kurang lengkap.

Semua orang yang pernah belajar bahasa Perancis tahu benar betapa 'sulit' mempelajarinya. Saya ingat, dulu di tempat kursus saya, semakin naik level, semakin berkurang peserta kursus yang hadir. Saya paparkan sedikit kerumitan bahasa ini:

Tuesday, January 5, 2016

The Lord is my shepherd

It's a terrible thing
To lay upon this world
To lay upon myself

It's Your grace
The grace of a father that comforts me
It's Your truth
The truth that leads me to Him

The Lord is my shepherd
Though I walk through the valley of death
I shall not be afraid

You teach me wisdom, braveness
Though You know who I am
Where I come from, a dust

If You want me, that's a silly thing, a sweet silly thing
If You uses me, that's a miracle
I am Yours, My Shepherd

Surat untuk Berondongku

Berondongku yang ganteng dan menarik, Setiap hari saya menyalahkan perasaan ini. Setiap hari pula saya berusaha membenarkan perasaan ini, te...