Sunday, May 24, 2015

Dukaku Tempat Kudus-Mu

Kali pertama seorang teman menyodorkan buku ini, dan buku-buku lainnya karangan Yohan Candawasa, saya sedikit enggan membaca judulnya. Saya merasa, dari judulnya saja, buku ini pasti mengetengahkan masalah-masalah hidup yang sangat menyedihkan. Teman saya mengiyakan hal itu karena seorang temannya memberikan buku-buku itu di saat ia dirundung duka karena kehilangan anak pertamanya. 

Lama buku itu tergeletak saja di rak tanpa saya baca. Saya tidak suka buku-buku sedih karena hati saya akan ikut sakit dan menangis bersama orang yang diceritakan di dalam buku-buku sedih. Tetapi mengembalikan buku tanpa membacanya, pasti akan membuat teman saya 'kecewa'. Akhirnya, saya 'paksakan' diri membaca, mulai dari membaca komentar-komentar orang tentang buku itu. Hmm, not bad.

Tuesday, May 19, 2015

Tali Tubuh

Banyak tali di tubuhku
Beda warna
Beda ketebalan
Semuanya mengikatku

Aku bergeser ke kiri
Tali yang satu terasa lebih kencang
Aku bergeser ke kanan
Tali lainnya giliran mencengkram erat

Aku berusaha di tengah
Tidak selamanya berhasil
Kalau berhasil, tidak lama
Kembali sakit tubuhku karena ikatan itu

Mau Jadi Apa?

Jadi, ceritanya kami di dalam satu gereja ada di musim penginjilan. Beberapa orang datang ke satu tempat yang sudah kami doakan bersama, mereka 'berjuang' di sana tetapi kami yang tidak pergi, berdoa. Hanya berdoa? Eh, jangan salah, berdoa tuh perjuangan juga loh. Murid-murid Yesus saja meminta agar Yesus mengajari mereka berdoa, karena memang tidak mudah. Juga Yesus mengutus Roh Kudus ke dalam hati kita setelah pengangkatan-Nya ke surga untuk berdoa dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.

Bukan tentang doa yang ingin saya posting kali ini, tetapi tentang komitmen. Saya dan satu teman mengalami kejadian yang nyaris mirip semalam. Kami sama-sama malas datang komsel. Bukan tentang suasana yang membosankan, atau teman-teman sekomsel yang membuat hati tidak enak, bukan tentang itu semua. Kalian juga pasti pernah merasakan malas tanpa alasan, terutama mengerjakan disiplin rohani. Tidak ada teguran keras atau omelan kalau tidak datang komsel. Semua akan baik-baik saja. Tetapi kenapa harus berkomitmen datang komsel?

Surat untuk Berondongku

Berondongku yang ganteng dan menarik, Setiap hari saya menyalahkan perasaan ini. Setiap hari pula saya berusaha membenarkan perasaan ini, te...