Tuesday, November 27, 2018

Berjalan dalam Hujan

Kalau lagi ada pikiran berat yang cenderung banget, saya kurang bisa menceritakannya dengan orang lain. Semua hal bisa saya ceritakan sebenarnya, tetapi saya tidak akan berharap penyelesaian secara batin jika dibicarakan dengan orang lain. Saya tidak tahu kapan kebiasaan ini dimulai. Saya akan berjalan kaki dalam jarak yang jauh sambil berbicara kepada Tuhan dan diri sendiri. Ketika saya belum mendapat kabar Papa meninggal dunia, jiwa saya sudah merasa sedih, galau duluan. Saya berjalan keliling mal di Bandung, tanpa tujuan, dan membeli sepasang anting. Di dalam hati, saya mengatakan sepasang anting ini akan saya pakai pada penguburan Papa. Entah bagaimana saya mendapatkan perasaan itu, dan memang setiba di wartel, saya mendapat kabar Papa meninggal dunia. Sekarang, saya tidak tahu keberadaan sepasang anting itu.

Semalam, saya mengulangi 'ritual' berjalan jauh. Kali ini karena saya sangat sedih dengan keadaan seorang teman baik yang tidak bisa dibantu karena dirinya menolak dibantu padahal sudah diusahakan sebelumnya. Saya juga sedih dengan teman lain yang memiliki masalah dengan universitas sehingga tidak dapat meneruskan hingga sidang, untuk saat ini. Saya tahu perjuangan teman yang mengerjakan tesis ini, saya menyesalkan keadaan yang menimpa dia. Saya menyesalkan kedua teman saya ini, dan berpikir-pikir apa yang salah.

Sunday, November 25, 2018

Ester (Hadasa)

Ester menjadi sosok penting dalam perpolitikan Persia ketika dirinya masih menjadi kandidat sebagai ratu menggantikan posisi Ratu Wasti. Kala itu, Ester sudah 30 hari tidak dipanggil oleh Raja Ahasyweros. Menurut undang-undang yang berlaku, hukuman mati akan dijatuhkan kepada wanita atau pria yang mendatangi raja tanpa diminta.

Sebelum itu, Haman, seorang keturunan Raja Agag, menjadi kesayangan Raja Ahasyweros sampai-sampai Raja memberikan kekuasaan yang besar, juga mengharuskan rakyatnya menyembah Haman. Mordekhai, seorang Yahudi, tidak pernah mau melakukan penyembahan itu karena ia memiliki hukum yang berbeda dalam hidupnya. Mordekhai tentunya seorang warganegara yang baik, namun untuk urusan 'menyembah selain Tuhan' tidak bisa dilakukannya. Haman mengetahui hal ini dan sangat sakit hati. Begitu sakit hatinya hingga ia menganggap hina jika hanya membunuh Mordekhai. Ia bermaksud memunahkan seluruh bangsa Yahudi (memunahkan = membuat jadi punah). Ia berencana melakukannya dalam 1 hari, di semua daerah di Persia. Berita itu segera dikabarkan ke seluruh wilayah di Persia. Sudah dipastikan, seluruh orang Yahudi di Persia terkejut dan berduka, demikian juga dengan Mordekhai.

Surat untuk Berondongku

Berondongku yang ganteng dan menarik, Setiap hari saya menyalahkan perasaan ini. Setiap hari pula saya berusaha membenarkan perasaan ini, te...