Monday, September 19, 2016

Atlet Pemanah

Semalam, tidak seperti biasanya, saya tidak memutar channel film atau berita. Sebaliknya, saya memutar channel olahraga olimpiade Rio de Janeiro 2016. Tidak tanggung-tanggung, saya menonton olahraga memanah. Tiap peserta memiliki kesempatan memanah dalam 5 set, masing-masing set, 3 kali. Seru juga, meskipun ini pertama kalinya saya menyaksikan olahraga ini.

Tibalah giliran peserta dari Indonesia, Ika Yuliana. Saat dia mengambil postur untuk membidik, tarikan senar panahnya itu ikut menarik sebagian wajah Ika. Bentuknya jadi lucu :p Sepertinya, dia tidak peduli dengan bentuk wajahnya. Saya melihat sorot mata dan bibir mengatup serius tanda dirinya hanya memikirkan satu hal, yaitu anak panah harus melesat ke lingkaran terdalam, yang diberi skor 10.

Thursday, September 15, 2016

Tidak Mungkin Nyasar



Bersepeda ke kantor memang menyenangkan. Menyenangkan dan menyehatkan. Menyehatkan dan menyegarkan. Kenapa menyenangkan? Ya, karena saya bisa atur waktu tiba di kantor, kira-kira 15 menit dengan kecepatan gowessedang.

Suatu hari, saya dan satu teman sekantor janjian bertemu di daerah Kelapa Dua untuk menjenguk mantan teman kantor. Kalau lewat jalur ‘resmi’ antara Lippo Utara – Kelapa Dua, melewati daerah Islamik, saya kuatir ditabrak mobil atau motor. Bagi goweser pemula, jalanan itu terbilang besar sekali dan konturnya menanjak. Saya sudah bisa membayangkan harus menuntun sepeda. Tidak kuat gowes. Kalau sepedanya dituntun, kok rasanya tidak keren ya? Hehe.

Surat untuk Berondongku

Berondongku yang ganteng dan menarik, Setiap hari saya menyalahkan perasaan ini. Setiap hari pula saya berusaha membenarkan perasaan ini, te...