Friday, May 13, 2016

Tangisan Sunyi

Kupandangi foto itu
Sontak serbuan kenangan menyerang
Sontak jantung terasa dihujam belati
Pertanyaan tak terjawab menghantui lagi

Memang pertanyaan itu selalu ada di sana
Menunggu untuk dijawab
Apakah aku harus berpuas dengan itu?
Rasanya tidak sabar menunggunya

Aku teringat Ayub
Ia puas dengan pertanyaan yang tidak terjawab
Yang disampaikannya kepada Pencipta
Tuhan Allah Yang Mahatinggi

Aku teringat dengan kisah hidup para martir
Mereka bukan manusia super
Alami kepedihan karena kehilangan
Pun punya pertanyaan tak terjawab

Aku teringat perkataan Yesus Kristus
"Aku datang membawa pedang"
Pemisahan itu terus terjadi, proses pemurnian
Sampai tiba Hari Penyatuan itu

Tidak tahu sampai kapan jawaban itu datang
Sampai tiba waktunya, aku akan memohon
Aku harus berpuas dengan pemisahan ini
Entah sampai kapan


Tuesday, May 3, 2016

Dia Pergi

Saya di sini, dia pergi
Saya jadi penguntit rahasia
Penasaran ingin tahu semua tentang dia
Sayang, tidak semua tertera di layar ini

Saya tidak biasa menjadi penguntit, apalagi rahasia
Buat dia, saya bisa jadi pengecualian
Apa yang saya cari?
Apa yang saya harapkan?

Saya mencari yang tidak ada
Saya mengharapkan yang tidak mungkin
Saya tidak sedih
Juga tidak senang

Lalu, setelah sekian lama menjadi penguntit rahasia
Dia datang, 
Sekelebat saja melemparkan senyum
Hampir saya kira ada semacam penglihatan merasuki

Sempat mengejar kecil, mencari
Nihil, saya pun tersenyum pada diri
Biarlah lepas dia pergi
Ada perasaan yang sebaiknya tetap tersimpan rapat saja

Surat untuk Berondongku

Berondongku yang ganteng dan menarik, Setiap hari saya menyalahkan perasaan ini. Setiap hari pula saya berusaha membenarkan perasaan ini, te...