Monday, September 25, 2017

Reuni

Setelah beberapa kali panitia bertemu dan membahasnya di grup Wattsapp, akhirnya kemarin kami bertemu reuni. Dua puluh lima tahun sejak kelulusan dari SMP, kami tidak pernah lagi bertemu dalam jumlah yang banyak seperti kemarin. Gue senang bertemu mereka, tapi gue kuatir satu hal. Gue lupa hampir semua informasi di SMP. Gue lupa nama walikelas gue, yang diingat oleh sebagian besar temen gue yang ngomong di depan. Kadang, gue sebel banget ama sifat pelupa gue ini. Tapi banyakan sih senang karena kejadian gak mengenakkan cepet dilupakan juga hehe.

Temen-temen gue, seperti gue juga, sudah pada 'membesar' haha. Guru-guru gue tinggal sisa 4 orang, yang lain sudah meninggalkan dunia. Sayang sekali, zaman dulu tidak ada satupun dokumentasi bergerak yang bisa ditampilkan untuk memanggil ingatan peristiwa masa lalu. Panitia hanya menampilkan foto-foto kami waktu di Borobudur, Bali. Gue gak inget pernah ke sana meskipun ada foto gue di situ, menyedihkan ya?

Gue seneng melihat temen-temen gue, ada hal baru yang bisa kami bicarakan. Ada juga beberapa temen gue yang berantem satu sama lain. Ada yang 'ngibul' identitas pekerjaannya karena mungkin ingin dipandang berhasil oleh yang lain. Gue, dengan status masih belum menikah dan bekerja di perpustakaan, merasa sedikit berbeda dengan yang lain. Eh, masih ada juga kok yang 'senasib' ama gue, tapi kerennya dia itu dokter di Rumah Sakit Omni. 


Lumayan seru kok acaranya. Ada sesi memperkenalkan diri, foto bersama, cerita pengalaman waktu di SMP dari temen-temen yang terlambat datang, slide show foto-foto kenangan, kata sambutan dari guru (plus marketing-in sekolah gue supaya para alumnus menyekolahkan anaknya di SMP gue), joged bersama. Hadiahnya juga bagus, ternyata banyak juga temen gue yang jadi donatur untuk memberikan doorprize. Sayangnya, meskipun sepertinya panitia udah kerja jumpalitan, yang datang tidak sampai 60 orang.

Tibalah akhir acara. Ditutup dengan doa, cipika cipiki satu sama lain. Pas udah mau bubaran, temen gue dari Malaysia buka 'surprise'. Dia bawa Red Label. Sengaja dia buka pas acara udah mau bubaran. Well, gak beneran bubaran sih karena Red Label itu menyatukan mereka kembali. Gue berpikir ya, pergaulan berkelas tuh zaman sekarang emang musti ada acara mabuk bersama ya? Dan, lucunya, alasan temen gue buka itu pas bubaran, karena gak enak ada guru. Sangat persis kelakukan SMP yang pengen nakal tapi takut ketauan guru.

Manusia gak berubah banyak, ya? Makanya gue tuh suka bingung, buat apa sih reunian? Gue rasa tuh Red Label perlu karena satu sama lain udah punya masalah hidup rumit tapi masih mau bersenang-senang dengan ngobrol ngalor ngidul. Buat gue, sori aja ngobrol ama orang setengah teler dan harus mengambil waktu tidur gue. Gak cocoklah gue gaul model begini. Biar aja gue teteup NDESO! Cupu! Oldies! 

No comments:

Post a Comment

Surat untuk Berondongku

Berondongku yang ganteng dan menarik, Setiap hari saya menyalahkan perasaan ini. Setiap hari pula saya berusaha membenarkan perasaan ini, te...