Sunday, August 4, 2019

Jangan Tanyakan Apa Yang Negara Berikan Untukmu...

Gue lagi mikir-mikir dekorasi kemerdekaan apa yang cocok untuk perpustakaan sekolah senior. Pas lagi buka-buka koran, gue baca nih tentang artikel berjudul "Keberanian dan Integritas". Bagus banget, cerita tentang seorang 'evil advocate' yang akhirnya berbalik melawan kliennya yang selama ini memberikan uang banyak demi memberikan warisan terbaik kepada anaknya, yaitu the legacy of a good name, warisan nama baik. Di kemudian hari, seorang penerbang AU-AS melakukan tindakan heroik menghentikan pesawat musuh seorang diri, dan berhasil menjatuhkan 3 pesawat. Ternyata penerbang muda itu anak tunggalnya si mantan 'evil advocate'. Bapak dan anak itu bernama Eazy Eddy dan Butch O Hare. Keren ya.

Lain lagi pas gue baca tulisan Kompasiana yang mengkritisi kata-kata JFK di bagian judul postingan gue ini, yang sebetulnya pertama kali disebutkan oleh Cicero, mengatakan bahwa kata-kata di atas 'menyesatkan' karena sebetulnya negara memiliki para wakilnya yang seharusnya memberikan hak-hak WN-nya. Kata-kata di atas terasa seperti 'membodohi' karena seolah-olah WN yang baik harus konsisten melakukan kewajibannya tanpa menuntut, atau setidaknya tahu hak-haknya. Well, gak salah juga sih menurut gue.


Cuma gini ya Mas Elang, menurut gue nih, negara kita sih udah lumayan bangetlah sudah memberikan apa yang menjadi hak WN-nya. Kita gak perlu lagi turun ke jalan seperti masa-masa awal kemerdekaan. Memang masih ada kekurangan di sana sini. Kalimat JFK (atau Cicero) masih relevan banget buat zaman sekarang. Sebagai WN golongan muda (masih usia produktif, masih bisa dianggap muda deh), pernah gak tanya apa yang bisa diberikan ke negara? Okelah, gak usah kejauhan, ini aja pertanyaannya, how do you live your life when nobody is watching? Gue sih yakin kemajuan negara itu gak beban satu pundak doang, pemerintah misalnya, atau rakyat saja, tetapi keduanya. Seperti sepasang kaki dan sepasang tangan.

Masih pantas dan relevan kok pernyataan di atas tadi.

No comments:

Post a Comment

Surat untuk Berondongku

Berondongku yang ganteng dan menarik, Setiap hari saya menyalahkan perasaan ini. Setiap hari pula saya berusaha membenarkan perasaan ini, te...