Wednesday, December 19, 2012

Tentang Tuhan

Ada poster di internet yang mengatakan Tuhan itu seperti komputer, dia masuk ke dalam hidup saya, mengisi hidup saya, menghapus file yang rusak, mengedit bagian yang tidak perlu dan sebagainya. Seorang teman yang lain mengatakan Tuhan itu adalah energi positif yang diyakini membawa kebaikan bagi manusia. Sebagian besar mengatakan Tuhan itu penolong yang baik. Pernyataan-pernyataan di atas mengganggu saya karena mengecilkan pribadi Tuhan.
Pribadi Tuhan yang saya kenal dan sembah jauh melampaui kalimat-kalimat di atas.

Biar saya mulai pembahasan ini dari pertama kali saya kenal Tuhan. Karena lahir dari keluarga Kristen, saya diserahkan kepada Tuhan sejak kecil. Saya mulai belajar mengenal Dia sejak saya menerima-Nya hadir dalam hidup saya, menjadi Raja dan Tuhan dalam hidup saya dan memohon Dia mengampuni segala dosa-dosa saya. Pernyataan ini diikuti dengan memberikan diri saya untuk dibabtis. Saat itu, saya masih hidup menurut kemauan saya sendiri, tidak pernah menanyakan apa  kemauan Raja dan Tuhan saya. Bagi saya saat itu, asalkan saya hidup baik-baik dan tidak mengganggu orang lain, maka saya tidak punya masalah dengan Tuhan. Bagi saya saat itu, Tuhan 'hanya' memperhatikan kebutuhan saya dan mengawasi apakah saya berbuat salah atau tidak. Saya tidak suka menanyakan kehendak-Nya karena saya tidak tahu bagaimana berkomunikasi dengan Dia. Kadang saya merasa Tuhan pasti bilang 'tidak' untuk semua keinginan saya. Saat saya mengetik tulisan ini, saya merasakan dorongan yang kuat untuk berdoa.

Saya tidak mau diatur karena saya takut Tuhan akan membawa saya ke dalam kehidupan yang membosankan, yang bukan 'gue banget'. Tuhan yang saya sembah, dengan segala kuasa-Nya, dengan kasih yang besar 'menyeret' saya untuk mengasihi Dia. Saya gunakan kata 'menyeret' di sini karena saat itu saya sedang berjalan ke arah yang berlawanan, Dia menggunakan berbagai peristiwa-peristiwa tidak enak di dalam hidup saya. Dia tahu dosa-dosa tersembunyi yang masih saja saya lakukan setelah Tuhan menunjukkan kebaikan-kebaikan-Nya yang besar hingga suatu hari saya berkata pada-Nya, "Tuhan, saya putus asa dengan diri saya sendiri, saya berdosa, jangan percayakan apapun kepada saya. Saya orang yang tidak bisa dipercaya. Tolong pergilah!" Lalu Dia datang ke dalam mimpi saya, di situ saya didoakan oleh seorang pendeta dan saya terjatuh dan tidak bisa bangun lagi, lalu saya mendengarkan suara Dia berkata, "dosa-dosamu sudah diampuni dan bukan itu yang penting bagi-Ku, kamulah yang penting." Lalu saya bangun dan saya merasakan beban saya terlepas semua.

Saya mulai mempercayai Tuhan, bukan seperti seorang budak, tetapi seperti seorang kekasih yang ingin mencintai semua yang dicintai kekasihnya. Saya mulai menyukai gereja-Nya, terkadang terlihat seperti fanatik. Bukankah seorang yang sedang jatuh cinta selalu terlihat fanatik? Dia terus terlibat dalam kehidupan saya dan manusia lain. Dia terus mempercayakan saya pekerjaan-pekerjaan-Nya yang besar dan saya tidak berjalan dengan kekuatan saya sendiri. Bisakah Tuhan disamakan dengan komputer, atau energi positif atau penolong bagi saya? Dialah pusat, bukan saya. Dia matahari dan saya hanya salah satu planet yang berputar mengelilingi. Bukan kehendak saya, tetapi kehendak Dia yang harus terjadi. Tetapi saya akan sangat menyukai kehendak Dia karena Dia kekasih saya.

1 comment:

  1. Terima kasih, Mbak Witty, komentarnya membuat saya lebih bersemangat lagi menulis ;D

    ReplyDelete

Surat untuk Berondongku

Berondongku yang ganteng dan menarik, Setiap hari saya menyalahkan perasaan ini. Setiap hari pula saya berusaha membenarkan perasaan ini, te...