Monday, May 5, 2014

Kagum

Teman : De, cpk y?
Saya : Ha? 
Teman : Vape?
Saya : *berpikir sebentar, tidak menjawab, buka pintu, ketuk kamar Teman*

Hapal betul dia merk pengusir serangga saya :D Saya salah mengira teman ini ingin meminjam botol berisi cairan pembunuh serangga, Vape. Ternyata dia bertanya apa saya capek. Ia ingin ajak saya keluar untuk cari minuman dingin. Saya sambut ajakan dia dengan senang hati karena sedari tadi, saya merasa bosan dan kegerahan di kamar.


Dia pesan minuman agar-agar dan indomie spesial pake telur mata sapi, saya pesan es kacang merah alpukat. Kita ngobrol-ngobrol sampai mengantuk. Tidak lama. Tetapi kami berdua memang bermasalah dengan tidur malam sebelumnya, jadi kami memutuskan kembali ke kos segera. Dia masih membeli minuman dingin untuk bekal di kamar kos.

Di atas motor, di perjalanan, si teman bercerita kalau dirinya mengisi waktu tidak bisa tidur semalam dengan berdoa.

Teman: De, aku sampe mikir Tuhan bosen kali ya dengar keluhanku terus?
Saya: Emang kamu ngeluh apaan?
Teman: Ya, semuanya. Ada aja. 
Saya: Ya, gak lah. Ada ayat Alkitab bunyinya serahkanlah segala kekuatiranmu pada Tuhan dan Ia akan bertindak.
Teman: Iya sih, aku belajar untuk berserah ama Tuhan.

*Masing-masing sibuk dengan pikirannya sendiri. Si Teman nyeletuk.

Teman: Aku ngebayangin Tuhan tuh dengerin doa semua orang di dunia, gimana ya? Apa gak capek? Gimana caranya, ya?
Saya: *membayangkan Tuhan punya telinga besar* Ya, Tuhan punya telinga yang tidak sama ama manusia. Dia juga gak tau capek. Rasanya sih, Tuhan memang gak bisa dibayangkan, bahkan dengan khayalan kita yang paling liar sekalipun.

Pembicaraan berakhir. Otak saya masih terus berpikir. Secara tidak sengaja, teman saya sudah mengingatkan saya untuk menjaga kekaguman saya dengan pribadi Tuhan itu sendiri. Saya sering membayangkan Tuhan dalam doa-doa saya, tetapi sesungguhnya, Tuhan luar biasa lebih mengagumkan daripada yang bisa saya bayangkan.

Itu esensi sebagai pengikut Kristus. Kita hidup di dalam kekaguman akan kuasa dan pengetahuan yang Ia miliki. Kita hidup hanya karena anugerah, kasih yang tidak sepantasnya kita miliki. Kapan terakhir saya sungguh-sungguh kagum dengan Tuhan?

 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Yohanes 3:16





No comments:

Post a Comment

Surat untuk Berondongku

Berondongku yang ganteng dan menarik, Setiap hari saya menyalahkan perasaan ini. Setiap hari pula saya berusaha membenarkan perasaan ini, te...