Sunday, June 24, 2018

Pelupa

Pujilah Tuhan, hai jiwaku, pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku. Pujilah Tuhan, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya. (Mazmur 103:1)


Mengapa seorang Kristen wajib membaca dan merenungkan Firman Tuhan setiap hari? Saya pikir jawabannya adalah untuk melawan lupa: lupa akan kebaikan, teguran, ajaran Tuhan, dan nubuat mengenai kedatangan-Nya. 

Ketika membuka kitab Yoel 2 dalam saat teduh, saya mengingat kembali tentang nubuat hari Tuhan yang digambarkan dahsyat dan mengerikan bagi musuh-musuh Tuhan. Saya mencoba menggambarkan kata-kata deskriptif dari ayat-ayat tersebut dan sungguh, jika saya tidak percaya Tuhan Yesus, nubuat mengenai kedatangan-Nya mirip seperti kisah dongeng karena tidak pernah terjadi di dunia nyata, dari sejak manusia ada sampai saat saya mengetik posting kali ini. Saya diingatkan kembali mengenai iman: percaya meskipun tidak melihat. Percaya kepada pribadi yang menyatakan nubuat itu melalui nabi Yoel, Dia tidak pernah berdusta. 


Saya teringat perkataan Karl Marx "agama merupakan opium dalam masyarakat untuk dapat hidup waras di tengah ketidakwarasan dunia". Sangat mudah untuk melewatkan kebenaran kedatangan Yesus ini dan menggantikannya dengan ajaran-ajaran tentang bagaimana menjalankan kehidupan penuh bahagia di dunia ini. Berita mengenai Hari Akhir ini karena sulit dimengerti dan dipercayai. Akibatnya, berita ini terlupakan dari gereja, dan umat Kristen. 

Ketika membaca mengenai Hari Akhir ini, saya menyadari betapa mudah diri saya menjalani keseharian "tanpa akhir", mengikuti "arus kehidupan normal", dan berpikir dunia akan tetap ada seperti yang sudah-sudah. Saya mudah lupa bahwa sesungguhnya segala sesuatu akan berakhir, entahkan saya melihat dengan mata kepala sendiri atau tidak. Tidak ada yang abadi di dunia, termasuk dunia itu sendiri. 

Pembacaan Alkitab setiap hari mengembalikan kewarasan yang sejati, bukan kewarasan palsu yang meyakini bahwa dunia tidak akan berakhir. Tuhan Yesus tidak menyediakan tempat di bumi ini karena tidak abadi, melainkan di surga kekal. Seseorang diselamatkan dan menerima janji-Nya melalui iman kepada Yesus Kristus. Dan iman itu sendiri bukanlah sesuatu yang diterima sekali, selamanya akan tetap di dalam hati kita. Menjaga iman dikerjakan melalui pembacaan Firman Tuhan dan melakukannya. Tanpa iman, tidak seorang pun berkenan kepada Allah. 

Jadi, sadarilah manusia itu pelupa. Syukur kepada Tuhan atas Alkitab, yang mengingatkan kita dan mengembalikan pada iman yang benar. 

No comments:

Post a Comment

Surat untuk Berondongku

Berondongku yang ganteng dan menarik, Setiap hari saya menyalahkan perasaan ini. Setiap hari pula saya berusaha membenarkan perasaan ini, te...