Monday, July 23, 2018

Ketua Kelas

Keponakan saya yang nomor dua sangat antusias masuk sekolah TK. Dan lebih bangga lagi, ketika dia terpilih sebagai ketua kelas. Bahkan ketika papanya menegur agar menuliskan angka satu dimulai dari atas, dia menolak karena sekarang dia ketua kelas, tahu yang benar untuk dilakukan. Teguran papanya dianggap angin lalu saja, meskipun dengan cara bercanda.

Ketika saya pulang kerja, mendapatkan informasi itu dari keluarga di rumah, saya memberikan selamat kepada keponakan saya ini. Iseng-iseng saya tanya, "Kamu tahu gak kenapa kamu terpilih menjadi ketua kelas?" Jawabannya, "Karena saya pintar!" Saya tersenyum geli mendengarnya karena baru hari pertama masuk sekolah tidak mungkin langsung terlihat prestasi belajarnya.

Saya lanjutkan pertanyaan lagi. "Kamu tahu gak apa artinya menjadi ketua kelas?" Dia menatap saya dengan lugu, bingung, tapi berusaha terlihat meyakinkan. Saya jawab pertanyaan saya sendiri. "Itu artinya kamu harus memperhatikan teman-temanmu. Kalau ada yang kurang semangat belajar, kamu perlu memberikan semangat." Tatapannya menunjukkan dia baru tahu bahwa ternyata menjadi ketua kelas punya tugas yang lebih penting dari sekadar bangga-banggaan.

Meskipun saya tahu agak berlebihan mengharapkan seorang anak TK memperhatikan teman dalam kehidupan bersekolah, tetapi saya mau keponakan saya belajar sedari dini bahwa menjadi pemimpin adalah hak istimewa (boleh berbangga) dengan kewajiban istimewa juga.Hak istimewa seorang pemimpin selalu dibarengi dengan kewajiban istimewa memimpin bawahannya ke arah yang seharusnya. Dan itu membutuhkan pengorbanan. 

Yesus Kristus sebagai pemimpin memberikan teladan merelakan diri-Nya menjadi tebusan untuk umat-Nya, "yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib." (Filipi 2:6)

Selamat memimpin dan mengorbankan diri!

No comments:

Post a Comment

Surat untuk Berondongku

Berondongku yang ganteng dan menarik, Setiap hari saya menyalahkan perasaan ini. Setiap hari pula saya berusaha membenarkan perasaan ini, te...