Sunday, November 25, 2018

Ester (Hadasa)

Ester menjadi sosok penting dalam perpolitikan Persia ketika dirinya masih menjadi kandidat sebagai ratu menggantikan posisi Ratu Wasti. Kala itu, Ester sudah 30 hari tidak dipanggil oleh Raja Ahasyweros. Menurut undang-undang yang berlaku, hukuman mati akan dijatuhkan kepada wanita atau pria yang mendatangi raja tanpa diminta.

Sebelum itu, Haman, seorang keturunan Raja Agag, menjadi kesayangan Raja Ahasyweros sampai-sampai Raja memberikan kekuasaan yang besar, juga mengharuskan rakyatnya menyembah Haman. Mordekhai, seorang Yahudi, tidak pernah mau melakukan penyembahan itu karena ia memiliki hukum yang berbeda dalam hidupnya. Mordekhai tentunya seorang warganegara yang baik, namun untuk urusan 'menyembah selain Tuhan' tidak bisa dilakukannya. Haman mengetahui hal ini dan sangat sakit hati. Begitu sakit hatinya hingga ia menganggap hina jika hanya membunuh Mordekhai. Ia bermaksud memunahkan seluruh bangsa Yahudi (memunahkan = membuat jadi punah). Ia berencana melakukannya dalam 1 hari, di semua daerah di Persia. Berita itu segera dikabarkan ke seluruh wilayah di Persia. Sudah dipastikan, seluruh orang Yahudi di Persia terkejut dan berduka, demikian juga dengan Mordekhai.

Mordekhai berkabung dengan pakaian compang-camping berkeliling. Hal ini diketahui oleh Ester, dan melalui pesuruhnya, dikirimkan pakaian baru. Mordekhai menolak dan mengirimkan pesan bahwa Ester harus menghadap Raja untuk memberitahukan hal ini. Ester menjawab dengan memberitahukan undang-undang menemui Raja yang berlaku di Persia. Mordekhai kembali mendesak Ester dengan kata-kata, "Jangan kira, karena engkau di dalam istana raja, hanya engkau yang akan terluput dari antara semua orang Yahudi. Sebab sekalipun engkau pada saat ini berdiam diri saja, bagi orang Yahudi akan timbul juga pertolongan dan kelepasan dari pihak lain, dan engkau dengan kaum keluargamu akan binasa. Siapa tahu, mungkin justru untuk saat yang seperti ini engkau beroleh kedudukan sebagai ratu." (Ester 4:14).

Saya berhenti sejenak membaca kisah ini. Ada bagian diri saya yang protes dengan perkataan Mordekhai. Seharusnya Mordekhai tahu, Ester belumlah memiliki posisi strategis untuk melaksanakan tugas itu. Mordekhai "mengancam" bahwa sekalipun Ester tidak mau melakukannya, Tuhan punya cara untuk memakai orang lain atau menggunakan cara lain. 

Ester tidak sakit hati mendapatkan jawaban ini. Ia juga tidak gegabah. Ia meminta semua orang Yahudi dan dayang-dayangnya serta dirinya sendiri berpuasa. Saya kagum dengan jawaban Ester yang tidak "menuntut" Tuhan menyelamatkan nyawanya sendiri, sebaliknya ia berkata demikian, "Pergilah, kumpulkanlah semua orang Yahudi yang terdapat di Susan dan berpuasalah untuk aku; janganlah makan dan janganlah minum tiga hari lamanya, baik waktu malam, baik waktu siang. Aku serta dayang-dayangkupun akan berpuasa demikian, dan kemudian aku akan masuk menghadap raja, sungguhpun berlawanan dengan undang-undang; kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati."(Ester 4:16).

Saya berpikir, dalam mengikut Kristus, kita harus memiliki sifat "keras kepala" seperti Mordekhai dan Ester ini, yaitu tetap teguh berpegang pada perintah Tuhan. Penolakan Mordekhai untuk menyembah Haman telah "memporakporandakan" hidupnya dan seluruh bangsa Yahudi, termasuk Ester. Saya membaca tidak ada keluhan dari Mordekhai karena tindakan "bodoh" nya itu. Mungkin saja, ia sudah siap dengan konsekuensinya. Hanya saja, ia tidak menyangka akan membawa seluruh bangsanya. Ester tidak memberontak ketika "diserahkan" tugas berbahaya itu. Ester hanya meminta belas kasihan Tuhan turun atas dirinya ketika menghadap Raja. Ester tahu Tuhan bisa menyelamatkan nyawanya, maupun membiarkan nyawanya melayang. 

Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya. 
Lukas 9:24


No comments:

Post a Comment

Surat untuk Berondongku

Berondongku yang ganteng dan menarik, Setiap hari saya menyalahkan perasaan ini. Setiap hari pula saya berusaha membenarkan perasaan ini, te...