Monday, February 27, 2023

Overthinking dan Asam Urat

Apa hubungannya? Saya juga baru tahu tadi, ternyata kedua hal itu, overthinking dan asam urat ada persamaan. Begini awalnya saya mendapatkan "pencerahan" itu. Pembicaraan mengenai overthinking dan asam urat datangnya bersamaan. Saya mulai dari pembicaraan tentang asam urat. Saya punya teman penderita asam urat akut. Salah satu petugas kebersihan di kantor saya 'curhat' kepada teman saya tentang ibunya yang sakit asam urat. Teman saya yang sudah 'ahli' karena berpengalaman menghadapi serangan segera memberikan tips penanganannya. 

Bagi saya yang tidak punya pengalaman terserang asam urat, informasi itu hanyalah berguna sebagai pengetahuan saja. Tetapi saya tetap mendengarkan karena ada hubungan yang cukup erat dengan penyakit mental yang bernama overthinking. Seperti asam urat, overthinking sebetulnya bisa diatasi ketika masih dalam bentuk serangan-serangan kecil. Kalau asam urat, pencegahannya tentunya dengan mengkonsumsi makanan yang dianjurkan, berolah raga dan menjaga bobot tubuh. Sedangkan overthinking, pencegahannya dengan mengkonsumsi (memasukkan) informasi yang benar ke dalam pikiran, berolah raga agar hati lebih senang dan mengucap syukur. 

Namun, seringkali karena bukan serangan yang mengakibatkan kehilangan nyawa, seperti serangan jantung, serangan asam urat seringkali diabaikan. Padahal serangan-serangan kecil ini, jika tidak ditangani dengan baik, akan meningkat menjadi serangan yang lebih menyakitkan, bahkan bisa menyebabkan orang lumpuh dan pingsan, seperti penjelasan teman saya. Begitu juga dengan overthinking. Awalnya dengan membenarkan perasaan-perasaan dan pikiran-pikiran negatif yang mengganggu, menyalahkan orang lain, atau diri sendiri, akan situasi yang sudah terjadi, orang-orang dengan mudah menganggap overthinking itu akan membaik dengan sendirinya. 

Ketika serangan asam urat meningkat menjadi seperti serangan listrik di dalam tubuh dan membuat nyeri luar biasa di sekujur tubuh, penderita akan memilih tidak berjalan, duduk dalam waktu yang lama. Tetapi menurut teman saya, justru ketika terserang, penderita harus memaksa dirinya untuk bergerak. Tidak bisa dibantu oleh orang lain, karena si penderitalah yang tahu bagian mana yang masih bisa digerakkan dan posisi seperti apa menggerakkannya. Demikian juga dengan overthinking, orang itu tidak dapat hanya menutup diri, rebahan di kamar, tidak melakukan apa-apa, karena itu akan membuat intensitas serangan semakin menjadi-jadi.Dia harus melakukan gerakan, memaksa pikirannya untuk mendorong hal-hal negatif itu. Tidak ada yang bisa membantu karena hanya dia dan Tuhan yang tahu di bagian mana harus diselesaikan. Apakah ada dendam, amarah, sakit hati, kemalasan, pemberontakan, tidak tahu bersyukur? Yang mana? Itu semua perlu diselesaikan.

Dan sebagaimana asam urat dapat menyerang bagian tubuh yang lain, ternyata overthinking juga dapat menyebabkan gangguan mental dan fisik. Serem juga ya? Jadi, berhentilah overthinking. Itu tidak membawa kita ke tempat yang seharusnya kita tuju. Berhentilah tanpa alasan.

No comments:

Post a Comment

Surat untuk Berondongku

Berondongku yang ganteng dan menarik, Setiap hari saya menyalahkan perasaan ini. Setiap hari pula saya berusaha membenarkan perasaan ini, te...