Tuesday, March 22, 2011

Bosen?


Bingung, gundah gulana, deg-degan menyebabkan insomnia mendadak. Apakah harus selalu seperti ini? Rasanya ga enak sekali. Harus berpura-pura segala sesuatunya baik-baik saja, padahal ada sesuatu yang salah. Merasa terikat, merasa tidak bebas, merasa ‘diperlakukan’ tidak adil. Oleh siapa? Oleh apa?

Kata orang, jangan bikin keputusan ketika sedang gamang seperti ini. Justru saat-saat seperti inilah yang paling menggoda untuk membuat keputusan. Keputusan untuk sebuah perubahan. Perubahan apa? 

Ya, perubahan saja, biar ga bosen gitu!!!

Lalu biasanya orang akan mengecam dengan kata-kata yang menusuk. “Dimana dedikasimu? Dimana komitmenmu?” Sekarang, pada saat seperti ini, setidaknya, dedikasi atau komitmen seperti sebuah rantai besi yang mengikat. 

Menjalankan hidup seperti ini rasanya tidak enak sama sekali. Waktu seperti musuh yang tidak habis-habisnya menyerang. Untuk membunuhnya, rasanya tidak mungkin. Karena itu berarti mengakhiri hidup di dunia ini alias harakiri  :D

Adakah yang lebih menyiksa daripada kekhawatiran dan kebosanan? Komputer bisa di-restart atau di-reinstall, pakaian bisa di-make over, bahkan sampah saja bisa didaur ulang. Harus ada mekanisme restart, reinstall, make over dan daur ulang di dalam kehidupan manusia. Caranya? 

Berdamai dengan Tuhan dan diri sendiri. Mengakui bahwa dunia ini penuh dengan penderitaan dan ketidakadilan yang tidak bisa tidak harus dihadapi. Tidak mau menghadapi sama saja menyerahkan diri untuk terkutuk. 

Manusia memang dirancang untuk menjadi pejuang. Coba saja lihat bagaimana sel-sel darah putih setiap detik harus berurusan dengan kuman yang seringkali tidak disadari sang pemilik. Atau bagaimana rambut tumbuh panjang setelah pemotongan. Berhenti berjuang berarti MATI. 

Pilihan ditangan setiap manusia. Tuhan tidak pelit dengan kemurahan. Selalu ada jalan yang Dia ciptakan kalau saja segala kekuatan disertai penyerahan diri dikerahkan sedemikian rupa. Setiap manusia terkutuk tapi ada pilihan untuk tidak sudi hidup di dalam kutukan itu. Ga ada mahkluk lain di dunia ini yang diberkahi anugerah pilihan itu. Cuma kamu, kita dan manusia lainnya di belahan dunia manapun. 

Selamat menderita dan berjuang dan tidak lupa, selamat MENANG :D

2 comments:

  1. wow..
    manusia memang terkutuk tp punya pilihan.
    manusia bisa tak berkutik ketika terkutuk, tapi karena manusia pejuang yg berotak, kutuk bisa menjadi hanya serupa kantuk yg kan hilang setelah dicukupkan tidur.walau nanti kantuk datang lagi, serupa bosan yg pasti kan datang dan datang lagi, tapi ketika kita kita sesekali keluar dari "kotak" niscaya kutuk, kantuk,dan suntuk kan berbaur menjadi kenangan perjuangan..
    jangan bosan berjuang,sayang...
    dan jangan bosan menulis!!hihihi..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mbak Witty, setuju sekali dengan pendapatnya. Kalau tidak mau berjuang, mana bisa melawan kuasa kutuk itu. Lagipula, Tuhan memberikan kuasa kebebasan bagi para pejuang hidup, sudah banyak buktinya. Selamat berjuang hidup, Mbak Witty :D

      Delete

Surat untuk Berondongku

Berondongku yang ganteng dan menarik, Setiap hari saya menyalahkan perasaan ini. Setiap hari pula saya berusaha membenarkan perasaan ini, te...