Wednesday, May 4, 2011

Kebahagiaan


Kita harus memperjuangkan kebahagiaan kita sendiri…

Sering banget tuh kalimat gue denger, dan selama ini gue menyetujuinya dengan cara mendengarkan dan membaca tips-tips untuk memenangkan perjuangan kebahagiaan itu.

Lalu tiba-tiba terbersitlah suatu pemikiran. Apakah kebahagiaan itu sesungguhnya?
Memiliki uang yang katanya ga habis dimakan tujuh turunan-kah? Mendapatkan gebetan yang jadi kekasih paling ideal di seluruh jagad raya-kah?  Dianugrahi kecantikan atau ketampanan yang tidak tertandingi-kah? Punya karir sampe jenjang yang paling mentok-kah?  Menjadi insan paling eksis di FB, Twitter, Friendster, de el el-kah? Lalu gue membayangkan diri gue punya itu semua, gue tanya lagi, lo dapatkan kah kebahagiaan itu? Entahlah apa rasanya kalo gue dapat semua kriteria umum kebahagiaan itu. Mungkin gue akan seneng banget tetapi apakah gue dapat KEBAHAGIAAN? Belum tentu.

Atau sebaliknya, kalo semua yang diatas tidak dimiliki atau dianugerahi kepada seseorang , apakah sudah bisa dipastikan dia tidak akan mencicipi KEBAHAGIAAN? Duh, kasihan deh dia :D

Dari bentuk katanya sendiri, kebahagiaan tuh kata benda; dari dasar kata bahagia (kata sifat) yang diberikan imbuhan ke- dan -an. Tetapi tidak berarti KEBAHAGIAAN bisa diperjuangkan atau dijadikan target oleh siapapun.  KEBAHAGIAAN adalah anugerah, pemberian. Semacam hadiah karena keputusan yang benar dan mulia yang kita lakukan dalam hidup. Siapa yang memberikan? Ya, SANG SUMBER KEBAHAGIAAN itu.

Kali lain, jika seorang teman “menyarankan” gue untuk memperjuangkan KEBAHAGIAAN, gue akan tersenyum dan tidak lagi merasa terintimidasi untuk segera melakukan sesuatu. Mungkin beliau tidak menyadari bahwa KEBAHAGIAAN itu selalu dimiliki oleh siapapun yang membuat keputusan yang benar dan mulia dalam hidup.  

It’s granted not striven for.

2 comments:

Surat untuk Berondongku

Berondongku yang ganteng dan menarik, Setiap hari saya menyalahkan perasaan ini. Setiap hari pula saya berusaha membenarkan perasaan ini, te...