Tuesday, October 25, 2011

Rara


Baju pengantin yang indah itu sudah melekat di tubuh Rara. Keindahannya bukan pantulan dari yang sekarang sedang dirasakan Rara. Setelah lama memandangi cermin di hadapannya, Rara menghela nafas panjang. Beban berat yang tak kelihatan seakan terus bertambah bobotnya.
Dipalingkan wajahnya dari cermin itu dan diraihnya ponselnya.

Facebook. Rara membuka akunnya dan tersenyum membaca komentar-komentar teman-temannya di sana. Tertumbuk mata Rara kepada satu foto pria yang sedang memberikan komentar rayuan terhadap foto seorang gadis manis yang sedang berdiri dengan pakaian putih. Hati Rara menjerit iri. Rara merasa gadis manis itu tidak lebih manis dari dirinya tetapi pria itu memberikan pujiannya justru kepada wanita itu. Tidak adil. Tidak masuk akal.

Facebook. Akhirnya Rara memilih keluar dari akun facebooknya. Dia merasa dirinya agak gila akhir-akhir ini. Mungkin karena tekanan pra-nikah. Mungkin karena dia sedang mengalami krisis percaya diri. Mungkin ini. Mungkin itu.

Kembali ditatapnya baju pengantinnya yang indah. Kali ini Rara menatapnya dengan kekaguman yang baru. Bibirnya mulai mengalunkan lagu cinta, tubuhnya mengikuti iramanya dan dalam sekejap, dunia berubah menjadi panggung dengan Rara diatasnya menari, diiringi riuhnya tepukan tangan dari segala arah. Di akhir lagu, Rara membungkukkan badannya, memberikan penghormatan dengan anggun. Rara tersenyum sendiri. Dia merasa beruntung. 

Setiap orang perlu merasa dirinya beruntung.

No comments:

Post a Comment

Surat untuk Berondongku

Berondongku yang ganteng dan menarik, Setiap hari saya menyalahkan perasaan ini. Setiap hari pula saya berusaha membenarkan perasaan ini, te...