Tuesday, September 25, 2012

Takut Nih!

Sewaktu ratu Ester mendengar kabar bahwa bangsa Yahudi akan dihabisi oleh Haman, hatinya menjadi sangat sedih. Namun ketika Mordekhai, sang pengasuhnya, memintanya untuk meminta permohonan bantuan  kepada raja Ahasyweros, ratu Ester menolak dengan alasan takut. Dia takut kepada hukum yang melarang siapapun di lingkungan istana menemui sang raja tanpa ada perintah atau undangan.
Dia membeberkan beberapa alasan yang dipatahkan oleh Mordekhai dengan perkataan yang pedas. Jangan kau pikir karena kau tinggal di istana maka kau akan luput dari kesusahan ini. Perkataan ini ditanggapi ratu Ester dengan perubahan sikapnya yang meminta seluruh bangsa Yahudi berdoa dan berpuasa bagi dirinya agar mendapatkan perkenanan dari Tuhan. Kisah ini berakhir dengan sukacita, Ester dikenang sebagai pahlawan bagi bangsanya. 

Di bagian lain ada seorang nabi besar bernama Elia. Dia harus berhadapan dengan nabi-nabi palsu yang telah menyesatkan bangsanya. Jumlahnya cukup banyak, kurang lebih 400 orang dari pihak raja Ahab dan 400 orang lagi dari pihak ratu Izebel. Doa yang dipanjatkannya, doa sederhana itu membuat Tuhan menurunkan api dari langit membakar semua daging yang sudah disajikan di mezbah yang diguyur air terlebih dahulu. Dan setelah itu dia membunuhi satu per satu para nabi palsu dari pihak raja. Namun ketakutannya pada sang ratu membuat nabi besar ini melarikan diri hingga ke tepi sungai dan membuatnya tidak bergairah lagi dengan panggilan hidupnya. Bahkan sang nabi berani mengatakan hal yang berbeda dari kenyataan kepada Tuhan. Pastinya nabi Elia sudah tahu bahwa Tuhan tidak mungkin bisa dikelabui. Akhir kisah ini, Tuhan tidak lagi mempercayakan pelayanan apapun lagi kepadanya. 

Takut itu manusiawi tetapi bersembunyi atau lari karena ketakutan itu tidak bijaksana. Jika kita percaya bahwa Tuhan-lah yang memegang kendali atas segala sesuatu berarti Dia juga yang punya jalan keluar terhadap apapun yang membuat kita takut. Tuhan ingin kita menang atas ketakutan dan keluar sebagai pahlawan-pahlawan dimana pun kita berada.

No comments:

Post a Comment

Surat untuk Berondongku

Berondongku yang ganteng dan menarik, Setiap hari saya menyalahkan perasaan ini. Setiap hari pula saya berusaha membenarkan perasaan ini, te...