Saturday, April 26, 2014

Dalam Nama Yesus

Dalam nama Yesus, dalam nama Yesus, ada kemenangan
Dalam nama Yesus, dalam nama Yesus, iblis dikalahkan...huu...huu

Lagu sederhana, tiap 'lulusan' sekolah minggu pasti kenal lagu ini. Seperti saya juga yang sudah hapal mati dengan liriknya. Nada dan lirik lagu ini terngiang lagi di benak setelah bernostalgia dengan seorang teman. 

Dimulai dari pengalaman saya tenggelam di laut. Kejadiannya waktu saya baru tamat, tidak lama sebelum ujian akhir kelulusan SMA waktu itu, kira-kira usia 19 tahun. Kami sekeluarga berlibur ke Pantai Carita, Cilegon, tempat tinggal salah satu Tulang saya. Pantai itu termasuk wilayah Pantai Selatan yang konon sarat dengan kisah-kisah mistis. Kami diperingatkan untuk tidak mengenakan warna-warna tertentu yang menjadi kegemaran Sang Ratu Selatan.

Tidak bermaksud menyepelekan peringatan itu, saya memakai celana berwarna hijau. Saya suka sekali laut, jadi saya dan kakak bermain-main ombak agak lama di sana. Tidak terasa sudah hampir malam, air pasang datang. Saya tidak sadar sudah terlalu jauh dari batas pantai. Baru tersadar saat saya rasakan tidak menginjak pasir di bawah sana. Buru-buru saya balik badan, hendak berenang ke tepian. 

Hati saya mulai tenang saat merasakan ada pasir terkumpul lagi untuk dipijak. Namun, tak seberapa lama, 'pijakan' saya itu menghilang lagi. Dan, tidak pernah kembali. Saya, secara resmi, sudah tenggelam. Saat timbul tenggelam di laut, saya ingat kembali hidup saya selama 19 tahun. Saya berteriak-teriak tetapi orang terdekat dengan saya jaraknya jauh sekali. Pikiran saya teringat dengan peristiwa ajaib mengenai seseorang yang memanggil nama Yesus saat dalam kesesakan. Dan ia selamat.

Di saat itulah saya meneriakkan nama Yesus. "Tuhan Yesus, tolong!!!" Dengan ajaib, orang yang terdekat dengan saya yang berjarak jauh sekali itu seperti tersadar ada orang yang tenggelam. Dia berusaha mendekati saya dengan pelampung dari ban dalam mobil. Saya tidak tahu lagi apa yang terjadi setelah itu. Dengan ombak pasang seperti saat itu, rasanya tidak mungkin orang itu dapat mendekati dan menolong saya dengan cepat. Tidak terhitung sudah berapa liter air laut saya minum. Puji Tuhan, saya selamat.

Ada lagi cerita di tempat lain. Saat itu, saya sudah kuliah dan sedang menjadi panitia penerimaan siswa pecinta alam. Siang hari, saya sempat 'diledek' oleh seorang senior yang bilang percuma saya rajin ke gereja kalau masih takut dengan setan-setan gunung. Ya, saya memang penakut saat itu. Dan saya rasa itu tidak berlebihan karena Gunung Geulis yang kami datangi itu ternyata banyak setan yang suka mengganggu pendaki. 

Lewat BBM, teman saya bercerita bahwa adiknya dihalang-halangi jalan menuju garis akhir kegiatan jurit malam oleh seorang 'senior' yang berkerudung. Saat itu, tidak ada senior yang berkerudung. Lalu ia juga cerita teman setenda, panitia juga, diangkat oleh entah siapa di dalam tenda. Sangking ketakutan, teman ini baru berani bercerita setelah bertahun-tahun peristiwa ini berlalu.

Saat itu, saya tidak tahu kejadian-kejadian yang menimpa teman-teman saya ini. Di lokasi yang sama, saya mendapatkan tugas memotret untuk dokumentasi organisasi. Malam itu gelap sekali. Saya ingat gunung itu sering ditutup kabut tebal. Saya harus membawa peralatan memotret ke suatu lokasi. Saat itu hanya ada teman saya yang sempat meledek soal gereja. Saya jadi sebal dan tidak minta bantuan diantar.

Sebelum berangkat sendirian ke lokasi pemotretan, saya yang sudah siap dengan ransel berisi peralatan memotret dan senter, berkata pada setan-setan yang tidak kelihatan. Lebih bersifat mengancam. Saya katakan, "Kalau ada salah satu dari kalian yang keluar menampakkan wujud, saya akan usir dalam nama Tuhan Yesus." Lalu, saya melangkah.

Lokasi itu ternyata jauh dan gelap sekali. Saya merasa sudah tidak enak, tetapi saya kuatkan diri karena sudah 'memperingatkan' mahkluk-mahkluk tidak kelihatan itu. Akhirnya, saya sampai di lokasi dengan selamat. 

Lewat BBM, teman saya bilang tindakan saya itu bahaya sekali. Saya juga baru menyadarinya. Tetapi saya sungguh bersyukur, saya kenal Yesus Kristus yang luar biasa hebat. Di dalam nama itu, saya aman. 

Kalau kamu dalam situasi kritis, sebutkan nama ini. Nama Yesus berkuasa, lebih dari apapun di dalam dunia. 

2 comments:

  1. Mantap, kisahnya sangant inspiratif dan membangun. Ijin share ya...

    ReplyDelete
  2. Salam kenal untuk Analgin Ginting...silakan dibagi kisah ini biar nama Tuhan Yesus makin dimuliakan :D

    ReplyDelete

Surat untuk Berondongku

Berondongku yang ganteng dan menarik, Setiap hari saya menyalahkan perasaan ini. Setiap hari pula saya berusaha membenarkan perasaan ini, te...