Tuesday, October 21, 2014

Seperti Apakah Seorang Prajurit Itu?

Saat saya menonton film G.I. Joe: The Rise of Cobra, pikiran saya melayang pada peperangan rohani yang diwajibkan bagi para pengikut Kristus. Di film itu, para prajurit yang tergabung dalam The Alpha team, mendapatkan pendidikan keprajuritan tingkat tinggi dari negara masing-masing, dikumpulkan dan bekerja bersama-sama di bawah kepemimpinan seorang komandan (Jendral Hawk) di sebuah tempat bernama The Pit.

Tidak perlu saya ceritakan keseluruhan jalan cerita film tersebut karena saya memang tidak bermaksud membuat resensi. Para prajurit ini bekerja secara rahasia, dipisahkan dari kehidupan normal. Mereka berlatih keras dan selalu siap sedia saat suatu misi harus dilakukan. Mereka juga bertempur secara kooperatif, biarpun masing-masing memiliki keterampilan khusus, seperti pemecah data, pengintai, dsb. Saat mereka tertangkap, Jenderal Hawk membela mereka dan mengeluarkan mereka dari dalam penjara. 

Selama film berjalan, saya mengamati sikap para prajurit ini. Inilah yang saya dapatkan :


  1. Para prajurit berlatih SETIAP HARI, melatih otot dan strategi penyerangan sehingga pada waktu mereka dikirim untuk suatu misi khusus, mereka siap.
  2. Para prajurit MEMBERIKAN HIDUP mereka untuk menyelesaikan satu misi. Persoalan pribadi tidak boleh menghalangi mereka memberikan kinerja yang baik. 
  3. Para prajurit MENDENGARKAN dan MELAKSANAKAN strategi perang dari arahan seorang komandan. 
  4. Para prajurit dengan keahlian yang bermacam-macam, menggunakan keahlian mereka untuk satu tujuan, memenangkan pertempuran.
  5. Para prajurit PANTANG MENYERAH. Mereka tahu, tidak ada perayaan kemenangan tanpa didahului rasa sakit dari perjuangan yang keras. 
  6. Para prajurit tidak memiliki harapan bahwa pertempuran akan dimenangkan begitu saja, tanpa masuk ke daerah-daerah musuh dan bertempur di sana. Ya, mereka tidak berharap, tetapi MEMASTIKAN lewat tindakan nyata.
  7. Para prajurit RELA MEMBAYAR apapun harga yang diperlukan agar menyelesaikan misi yang sudah ditentukan.
  8. Para prajurit harus selalu WASPADA dengan serangan musuh baik dari dalam (mata-mata) maupun dari luar tim.
Sebagai pengikut Kristus, kita harus sadar bahwa kita ditebus oleh darah Kristus untuk dipisahkan dari dunia, menjadi satu bangsa baru untuk berperang melawan penguasa-penguasa di udara, yaitu pemerintah-pemerintah di alam roh yang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka. Kita diwajibkan berperang melawan roh-roh jahat (musuh) dan merebut orang-orang dari kuasa si jahat (memenangkan pertarungan) sebagai misi hidup kita. Kita mendengarkan satu komandan, yaitu Yesus Kristus yang bekerja lewat gereja dan para pemimpin gereja (yang juga hidup dalam pimpinan Yesus Kristus). Dan, sebagai prajurit Tuhan, kita perlu melatih manusia rohani kita tiap saat lewat doa, puasa, penginjilan, dll.

Bangkitlah hai prajurit Tuhan!




No comments:

Post a Comment

Surat untuk Berondongku

Berondongku yang ganteng dan menarik, Setiap hari saya menyalahkan perasaan ini. Setiap hari pula saya berusaha membenarkan perasaan ini, te...