Tuesday, November 22, 2016

Mecin

Kalau sedang malas, biasanya saya ikut saja pilihan menu dari teman kos.  Seperti malam ini, mereka pilih makan sosis panggang plus tahu krispi. Kebetulan,  saya memang belum pernah mencoba sosis panggang. Meski cuma begitu doang, tapi kenyang Kak, begitulah alasan mereka untuk meyakinkan saya. Alasan lainnya, mereka ingin diet jadi gak perlu makan nasi. Baiklah, semoga diet kalian berhasil hehe. 

Setelah membeli sosis, kami menuju gerobak tahu krispi. Abangnya tanya mau asin, pedas, manis, keju. Dalam hati saya hanya ingin tahunya saja tanpa ditambahkan bumbu lain. Karena teman-teman pakai tambahan, saya ikutan juga, pilih asin. Setelah selesai, pulanglah kami ke kos. 

Rasa sosisnya lumayan, meskipun rasanya saya tidak akan membeli lagi hehe. Tahu krispinya?  Sebenernya enak tapi campuran yang membuat rasa asin itu sungguh mengganggu rasa di lidah. Saya tawarkan ke temen lain, dia lalu berkomentar terlalu asin. Teman lain bilang itu mecinnya kebanyakan. 


Hari itu kepala saya sedikit sakit akibat migrain. Saya tahu salah satu pemicu migrain itu mecin, bukan karena informasi yang saya dapatkan dari buku atau lainnya. Saya merasakan tubuh saya bereaksi seperti itu terhadap mecin. Bibir terasa kering, kepala mulai tidak enak. Saya pamit pergi beli susu cair untuk menetralisir. 

Sebelum itu, salah seorang teman tanya kenapa musti beli susu. Saya memberi alasan bahwa susu bisa menetralisir racun. Teman saya bertanya balik, intinya mecin itu bukan racun. Ya, bagi saya. Dari ekspresi wajahnya, saya menangkap kesan teman saya ini tersinggung karena sudah pasti dia pemakai mecin setia. Setelah saya pergi pun, saya yakin dia masih menyanggah pendapat saya tentang mecin bersama teman-teman lain. 

Begitu saya sampai lagi di kos, susu cair itu langsung saya teguk 2 gelas. Masih saja teman saya itu sindir tentang susu. Saya tidak peduli. Saya dibesarkan dengan makanan minim mecin. Jadi, tubuh saya otomatis menolak makanan dengan kandungan mecin tinggi, meskipun rasanya enak. 

Makanan rohani Firman Tuhan juga bereaksi seperti itu dalam hidup seseorang. Jika rutin membacanya, otomatis selera mengikuti. Hal-hal yang menurut kebanyakan orang merupakan hal yang biasa saja atau bahkan menyenangkan, jangan heran, akan menjadi racun bagi orang yang menghidupi Firman Tuhan.

Seperti perkataan Paulus dalam Filipi 3:7, "Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus." Ini bukan soal menjadi sok alim atau fanatik atau ekstrim. Ini soal perubahan di dalam. Ini soal menjadi ciptaan baru yang dikerjakan oleh Roh Kudus.

No comments:

Post a Comment

Surat untuk Berondongku

Berondongku yang ganteng dan menarik, Setiap hari saya menyalahkan perasaan ini. Setiap hari pula saya berusaha membenarkan perasaan ini, te...