Sunday, January 12, 2014

Cara Tuhan

Tuhan akan membalas kebenaran dan kesetiaan setiap orang, sebab TUHAN menyerahkan engkau pada hari ini ke dalam tanganku, tetapi aku tidak mau menjamah orang yang diurapi TUHAN.
1 Samuel 26:23

Kata orang, kesempatan yang sama tidak pernah datang dua kali! Sebab itu, hanya orang bodoh yang membiarkan kesempatan berlalu! Mungkin itulah di pikiran Abisai ketika melihat Daud tidak menggunakan kesempatan yang terbuka di hadapannya untuk membunuh Saul (ayat 8). Bukankah jika Saul wafat, jalan bagi Daud untuk menjadi raja akan terbuka lebar? Dan Abisai tentu saja akan menjadi orang penting karena membantu raja dalam hal itu. 

(Pendahuluan singkat kisah ini di dalam Alkitab: Saul merupakan raja pertama Israel dan karena ia tidak taat perintah TUHAN, ia ditolak oleh TUHAN. Saul sudah tahu bahwa Daud-lah yang dipilih TUHAN sebagai penggantinya sehingga ia selalu ingin berusaha menghabisi nyawa Daud. Daud yang tadinya dikasihi Saul karena berhasil membunuh Goliat dalam pertempuran besar, akhirnya menjadi seorang pelarian, buronan. Daud membawa orang-orang yang setia padanya, salah perwiranya, Abisai dalam pengembaraannya.)

Namun, cara berpikir Daud berbeda dari Abisai dan kebanyakan orang yang cenderung memikirkan kepentingan sendiri. Daud lebih mementingkan untuk menghormati TUHAN dalam tindakannya, meski itu berrti melewatkan kesempatan yang ada di depan mata (ayat 9). Saul memang telah membuat hidupnya susah, tetapi ia telah diurapi TUHAN sebagai raja. Hanya TUHAN yang berhak mengangkat atau menurunkannya. Daud pun memilih untuk menantikan waktu dan cara TUHAN. Ia yakin, akan tiba saatnya, Saul menerima hukuman atas kejahatannya, sesuai dengan keadilan TUHAN (ayat 10). Atas hikmat TUHAN, tindakan dan perkataan Daud membuat Saul mengakui di depan tentaranya bahwa ia telah berlaku bodoh dan sesat (ayat 21).

Cara TUHAN melampaui pikiran manusia. Itulah kali terakhir Saul mengejar-ngejar Daud. TUHAN tidak tinggal diam melihat anak-anak-Nya ditindas oleh kelaliman orang-orang yang tidak takut TUHAN. Dia punya cara yang lebih baik untuk menolong kita. Pertanyaannya, apakah kita mua percaya dan taat mengikuti cara dan waktu TUHAN? Datanglah pada TUHAN, mohon hikmat-Nya, agar kita tidak terjerat dalam hikmat TUHAN. Selamat taat!

Tuhan punya cara dan waktu sendiri untuk menolong kita. Bersabarlah!

diketik ulang dari Renungan Harian Edisi Tahunan V, 7 Januari

No comments:

Post a Comment

Surat untuk Berondongku

Berondongku yang ganteng dan menarik, Setiap hari saya menyalahkan perasaan ini. Setiap hari pula saya berusaha membenarkan perasaan ini, te...