Tuesday, January 6, 2015

Daud dan Para Musuh

Awal tahun 2015 juga menjadi awal pergantian buku harian saya. Tentu saja, saya masih simpan buku itu karena di dalamnya tersimpan catatan saya mengenai hal-hal apa saja yang saya dapatkan dari Firman Tuhan. Renungan ini merupakan renungan istimewa karena saya siapkan untuk pertama kalinya dibagikan ke komsel baru yang saya pimpin. 

Apa yang paling sering menjadi pikiran kita? Pikiran yang membahagiakan atau menyedihkan?
Apa yang paling sering keluar di dalam percakapan kita? Keburukan atau keindahan?

Kedua pertanyaan di atas bukanlah pertanyaan untuk menghakimi.  Apapun jawabannya, seperti itulah keadaan hati kita karena faktanya, kita tidak bisa melihat ke dalam hati kita sendiri.

Hati Daud dibebani oleh tindakan para musuhnya. Jelas sekali, seluruh perkataan dan pikirannya berisi keluhan. Apa yang Daud lakukan? Inilah isi hati Daud yang tercatat di dalam Mazmur 56. Ia menceritakan kepada Tuhan segala sesuatu yang telah diperbuat oleh para musuhnya.


1-3 Daud meneriakkan permohonan pertolongan kepada Tuhan
4-5 Ia mengulangi Firman Tuhan dan mengutipnya, diucapkan dari mulutnya.
6-7 Ia mengingat kembali apa yang sudah dilakukan oleh para musuhnya. Para musuh melakukan hal-hal berikut ini terhadap Daud: mengacaukan perkara (KJV : wrest one's word), bermaksud jahat (KJV: all their thoughts are against me), menyerbu, mengintip, mengamat-amati  Daud, seperti orang-orang yang ingin mencabut nyawa. 

Menurutmu kamu, kira-kira apa perasaan Daud menerima semua perlakuan ini? Coba bandingkan dengan pengalaman terburuk yang pernah kamu rasakan sehubungan dengan perlakuan orang lain terhadap kamu. 

8 Ia meminta Tuhan untuk melakukan pembalasan dengan perkataan "Runtuhkanlah bangsa-bangsa dengan murka-Mu, ya Allah!“ 

Bukan pembalasan yang menjadi pokok pemikiran kita di sini tetapi Daud bersikap seperti anak-anak yang meminta ayahnya untuk melakukan sesuatu. 

9 Ia ingin agar Tuhan tahu betapa sedih dirinya dan ia yakin Tuhan peduli, mencatat dan mendaftarkan kesusahan hatinya.
10 Daud begitu yakin Tuhan mendengar doa-doanya dan musuh-musuhnya harus mundur karena Tuhan beserta dia. 

Perlukan berdoa dengan keyakinan penuh seperti itu? Tentu saja. Jika kita sudah menerima Yesus Kristus dan tidak hidup di dalam dosa serta sepenuhnya taat kepada Dia, kita pun akan berdoa seperti itu karena Roh Kudus di dalam kita yang akan menuntun di dalam doa. 

11 Ia membangun imannya sendiri. "I will..." merupakan pernyataan yang sudah pasti akan dilakukan, suatu ketetapan dari seseorang.
12 Ia mengucapkan lagi Firman Tuhan untuk meneguhkan hatinya. 
13-14 Ia mengetahui posisinya di hadapan Tuhan, membawa puji-pujian.

“ I’m under vows to you, O God” Ungkapan under vow berarti di dalam ikatan perjanjian dengan Tuhan. Perjanjian seperti apa yang kita miliki dengan Tuhan? Yesus Kristuslah ikatan itu, bahwa Tuhan akan menyelamatkan umat-Nya. Di dalam Yesus Kristus, kita mendapatkan pertolongan dari Tuhan. Keyakinan inilah yang membuat kita datang ke hadirat Tuhan dengan puji-pujian. 

Now, I can walk before God in the light of life, joy, peace, sure.

Kesimpulan:

1. Saat kesusahan datang, Firman Tuhan dan ucapan syukur akan menuntun kita kembali kepada Tuhan, kepada Terang Hidup itu. Jadi, biasakanlah membaca Alkitab setiap hari dan merenungkan segala kebaikan Tuhan, perbuatan baik yang Tuhan lakukan untuk kita di masa lalu.

2. Kita ini di bawah perjanjian dengan Tuhan. Itu artinya hidup kita di dalam tangan-Nya. Luar biasa, bukan? 

"Apa yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?"
"What can MORTAL man do to me?"
Takutlah kepada Tuhan lebih dari takut kepada manusia.

Tuhan Yesus memberkati.

No comments:

Post a Comment

Surat untuk Berondongku

Berondongku yang ganteng dan menarik, Setiap hari saya menyalahkan perasaan ini. Setiap hari pula saya berusaha membenarkan perasaan ini, te...