Friday, March 6, 2015

Tuhan yang Cemburu

Pagi itu, saya terbangun karena merasa seperti aliran udara dingin melesak masuk sampai menembus tubuh saya sehingga menggigil. Sambil memperhatikan sekeliling, saya tidak menemukan ada celah bagi udara dingin itu masuk ke dalam kamar. Takut kalau-kalau saya terserang tipus lagi, saya berdoa agar dijauhkan dari penyakit itu. Tiba-tiba, saya tersadar kalau malam sebelumnya, saya mohon kekuatan kepada Tuhan untuk bangun pagi TANPA alarm handphone. Saya tersenyum dan mengucap terima kasih pada Tuhan.

Saya buka 1 Korintus 10 dan membaca seluruh pasal. Kesan saya, dan akhirnya menjadi judul postingan kali ini adalah Tuhan itu cemburu. Pembuka pasal ini menyebutkan bagaimana Tuhan sudah begitu memperhatikan kebutuhan umat-Nya lewat perlindungan awan dan api di padang gurun. Mereka menjadi milik Tuhan lewat baptisan awan dan air, mengecap makanan dan minuman rohani yang sama, yang berasal dari Kristus, tetapi TUHAN TIDAK BERKENAN KEPADA BAGIAN TERBESAR DARI MEREKA. Paulus menyebutkan bahwa ini adalah PERINGATAN, sehingga apa yang terjadi waktu itu masih relevan dengan kita yang hidup di akhir zaman.
Sedih sekali dan di saat yang sama, saya 'melihat' sisi sifat Tuhan yang lain, pecemburu. Saya menggarisbawahi apa sih yang menyebabkan kecemburuan ini?


1. Dimulai dengan "jangan menginginkan yang jahat" (ayat referensi: Bilangan 11:4)
2. ...supaya jangan menjadi penyembah-penyembah berhala, (ayat referensi: Kel 32:6)
3. jangan melakukan percabulan, (ayat referensi: Bilangan 25:1-18)
4. janganlah mencobai Tuhan Allahmu, (ayat referensi: Bilangan 21: 5-6) 
5. jangan bersungut-sungut (ayat referensi: Bilangan 16:41-49)
Saya melihat perintah-perintah ini ada hubungannya dengan menyakiti perasaan Tuhan. 

Coba lihat yang pertama, jangan menginginkan yang jahat sehingga, masuk yang kedua, jangan menjadi penyembah-penyembah berhala. Hati yang mulai bengkok akan ketahuan, akhirnya, lewat tindakan yang sesat. Hati-hati dengan keinginan hati! Keinginan yang jahat sudah pasti menyingkirkan Tuhan dari dalam hati. Posisi Tuhan sudah tergantikan dengan yang lain. Siapa yang suka 'dimadu'? Dalam hal ini, Tuhan juga tidak mau diduakan.

Percabulan itu merusak diri dari dalam. Padahal Alkitab mengatakan bahwa, "tubuhmu itu Bait Allah, siapa yang merusakkannya, akan memakan akibatnya". Tuhan tidak ingin tempat kediamannya dikotori. Tuhan menginginkan kita dengan CEMBURU.

Jangan mencobai Tuhan Allahmu. Bayangkanlah jika tiap kali bersama pasangan kita, selalu kita membuat kesengajaan agar pasangan kita cemburu. Katanya cemburu itu tanda sayang. Tetapi kalau keseringan, pasangan kita akan kabur juga. Mencobai Tuhan itu kira-kira seperti itu. 

Bersungut-sungut sama juga menganggap remeh kebaikan Tuhan, seperti seorang yang putus asa, yang telah menerima pertolongan atau kebaikan dari seorang dermawan, lalu kemudian lupa bahkan menjelek-jelekkan orang yang dermawan itu.

Kalau kamu baca ayat-ayat referensi yang diberikan, contohnya no. 3 yaitu Bilangan 25: 1 - 18), kamu akan merasakan yang saya rasakan, kecemburuan Tuhan yang kuat, yang merusakkan, sulit dipadamkan, tanpa penumpahan darah.


No comments:

Post a Comment

Surat untuk Berondongku

Berondongku yang ganteng dan menarik, Setiap hari saya menyalahkan perasaan ini. Setiap hari pula saya berusaha membenarkan perasaan ini, te...