Sunday, February 22, 2015

Untuk Bapakku

Daddy, you know how much I love you. I need you forever. I 'll stay by your side. Daddy oh Daddy, I want always bliss you, but I never stop trying, to be your number one. You understand me, you teach me how to pray, and you play the game I love to play, I have no fear here when you are near, you guide me through the dark is night. I love you Daddy, you are my hero (and you always in my dream). I love you daddy oh daddy, you are my superstar


Daddy, you know how much I love you. I want you to help me, please show me the way. Daddy oh Daddy, sometimes I might do wrong. But I never stop trying, to be your number one. 


I wanna show you, I'll be as strong as you. When I grow up I still look up to you. So have no fear here I believe here. I will be my daddy's boy (girl). I love you Daddy. You are my hero (and you always in my dream). I love you daddy oh daddy, you are my superstar. The one in a million and a million in one. Forever I want to be by your side, you're in a million. Show me the way, guide me through my night. 

Tiba-tiba aja saya ketemu tautan di youtube I Love you Daddy . Saya pasang lagu ini berulang-ulang. Lirik yang sederhana tetapi cukup menggambarkan seperti apa daddy atau bapaknya si Ricardo ini. Mudah-mudahan seperti itu yang dirasakan si penyanyi cilik. Dan betapa beruntungnya dia. 

Pikiran saya melayang ke bapak saya sendiri. Beliau tidak pernah mengajarkan berdoa atau memainkan permainan yang saya sukai. Menuntun dalam gelap? Boro-boro, hidup Bapak aja masih diisi dengan hal-hal yang tidak patut dicontoh. Beliau mengerti saya? Sepertinya karena dibandingkan dengan Mama, Bapaklah yang mengerti keinginan saya untuk jadi anggota pecinta alam di kuliah. Dialah yang akhirnya membubuhkan tanda tangan di surat tidak ada tuntutan kalau ternyata meninggal dunia pada waktu pelatihan. Satu hal yang saya kagumi dari hidup beliau yang berulang kali saya ceritakan kepada teman-teman, Bapakku adalah suami yang setia terhadap isteri, bukan kekasih yang romantis tetapi harmonis. 

Dulu, saya pernah sangat rindu pada Bapak. Saya tuliskan kerinduan saya dalam sebuah puisi. 

I hope that I could have you here with me

I hope that I could talk to you

I hope that I could have your defense again

I hope that I could have you here with me


The time rolls by really fast

I...I am all alone

It's cold...maybe because of rain...maybe because of missing you

I'm searching...where are you now? Where could I meet you?



I...I am all alone

Could I walk with you?

Could I take you with me?

A girl should be with her father


When the clock rings...you should be here with me
you should hand me to the man who will give me a new life...
who would take that job?...
that's the right procedure, isn't it?

but you are not here with me...
I want to meet you here...
could you please give me your number so I could contact you??? 
when is your free time?

Buat para bapak, cobalah lihat anak-anakmu. Mereka adalah pemuja alami kalian. Sedikit saja kasih dari tangan kalian, sangat berarti. Mereka hanya ingin diri kalian. Mama memang melahirkan kami, tetapi bapaklah yang meletakkan dasar kepercayaan diri di hati anak-anak. Saya juga tidak tahu mengapa.

Bapak saya bukan seorang pendidik yang sempurna. Bapak saya juga bukan seorang komunikator yang baik. Kesetiaan Bapak kepada keluarga memberikan perlindungan dari segala macam tipu daya lelaki buaya yang banyak beredar di lingkungan. Kesetiaan Bapak menjadi teladan bagi adik-adik lelakiku untuk memikul tanggung jawab, tidak lari dari kenyataan pahit berkeluarga. 

Saya beruntung memiliki dua Bapak yang baik, Bapak jasmani dan Bapak di surga :)


No comments:

Post a Comment

Surat untuk Berondongku

Berondongku yang ganteng dan menarik, Setiap hari saya menyalahkan perasaan ini. Setiap hari pula saya berusaha membenarkan perasaan ini, te...