Pintar atau Bodoh?

Sebuah seminar yang saya ikuti membuat para pesertanya merasa 'gerah' karena satu kata yang sering diulang dan ditujukan, kata pembicaranya sih, untuk dirinya sendiri. Pembicaranya sudah memprakarsai pernyataan tersebut untuk dirinya sendiri dengan maksud agar peserta seminar tidak merasa puas diri dan mau memperbaiki etos kerja. 

Sebelum kita membahas tentang 'Saya ini Pintar atau Bodoh?', coba bacalah kesimpulan orang tentang tanda-tanda orang pintar dan orang bodoh. Saya kesulitan mendapatkan referensi untuk orang bodoh tetapi penjelasan mengenai kata bodoh atau stupid dalam bahasa Inggris membuat saya mengerti bahwa bodoh tidak hanya berhubungan dengan kecerdasan yang ditampilkan dalam bentuk angka IQ. 

The modern English word "stupid" has a broad range of application, from being slow of mind (indicating a lack of intelligence, care or reason), dullness of feeling or sensation (torpidity, senseless, insensitivity), or lacking interest or point (vexing, exasperating) (sumber : https://en.wikipedia.org/wiki/Stupidity)

Kata yang huruf-hurufnya saya cetak tebal menyatakan bahwa bodoh itu tidak hanya kurang cerdas, tetapi juga kurang perhatian maupun penalaran. Dilanjutkan lagi, bodoh berarti ketumpulan perasaan, tidak sensitif, maupun ketiadaan minat atau sesuatu yang berarti. Merasa tertohok dengan definisi bodoh ini? 

Tetapi jangan dulu berburuk sangka dengan kata 'bodoh'. Ngelirik dari blog orang, coba deh baca 17 perbedaan orang bodoh dan orang pintar. Jadi, ada bagusnya juga, ya, jadi orang bodoh itu.

Lalu apa yang dimaksud Alkitab tentang menjadi kebodohan? Di dalam Alkitab, terutama di kitab Amsal, kata bodoh yang disematkan untuk seseorang tidak pernah dibandingkan dengan orang cerdas, melainkan orang bijak. Jadi, kalau ada orang yang mengatakan kamu itu bodoh, jangan buru-buru tersinggung. Namun, jika ada yang mengatakan kamu itu pintar, ya, jangan juga kesenengan.