Saturday, March 19, 2016

Lahir Baru

Ini merupakan jawaban yang diberikan Tuhan Yesus kepada Nikodemus tatkala ia menyatakan bahwa ia percaya Yesus itu adalah Guru yang diutus Allah. "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah." Nikodemus yang tidak mengerti tentang hal ini terus menanyakan artinya kepada Yesus. 

Istilah lahir baru ini begitu seringnya didengar oleh orang-orang di lingkungan gereja. Jika rajin beribadah, maka seseorang sudah dikatakan lahir baru. Jika sudah melakukan kebaikan, maka seseorang sudah dikatakan lahir baru. Di sini, Nikodemus memiliki keduanya, baik kerajinan beribadah terbukti dengan karirnya seorang pemimpin agama Yahudi yang paling ketat, Farisi, maupun kebaikan karena ia berani sendirian datang kepada Yesus di malam hari untuk mencari kebenaran. Namun, itukah lahir baru?

Mari kita mulai dari ilustrasi tentang seorang perempuan yang sudah siap melahirkan. Ia mengandung benih anak itu selama 9 bulan. Semakin tua kandungannya, semakin hebat dirasa pergumulan sakitnya. Menjelang kelahiran anaknya, kesakitan itu semakin berlipat kali besarnya. Saat anak itu dilahirkan, ada kegembiraan besar dirasakan oleh ibu baru ini. Si anak yang selama ini ada di dalam kegelapan, di dalam rahim ibunya, untuk pertama kalinya melihat terang. 
Hal yang sama dapat digunakan untuk menjelaskan tentang lahir baru. Seseorang perlu memperoleh kesempatan untuk mendengarkan benih kebenaran Firman Tuhan. Benih itu harus tertanam di dalam rahim rohani seseorang dan semakin besar. Orang itu harus bergumul dengan Tuhan tentang keadaan dirinya dan hubungannya dengan Tuhan. Pergumulan itu hanya antara dia dan Tuhan. Orang itu akan sadar kapan ia mengalami lahir baru. Ia akan sadar, ia tidak sama lagi. 

Dulu, saya juga merasa diri lebih baik daripada orang lain secara rohani. Saya memahami konsep lahir baru ini seperti keadaan ideal, yang hanya sedikit orang bisa mencapainya. Saya tidak yakin sudah lahir baru atau tidak, namun yang pasti saya ini orang baik dan pengikut Kristus. Padahal, jelas sekali, Yesus berkata, jika seseorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat kerajaan Allah. Jelas, lahir baru adalah kemutlakan, bukan pilihan. Harus tahu apakah sudah lahir baru atau belum. Dan, jawabannya harus jujur.

Firman Tuhan yang saya dengar tertanam di dalam hati. Suatu hari, saya melakukan dosa yang saya benci. Saya pikir saya sudah dibebaskan dari dosa itu. Saya sangat menyesal, saya tahu akan melakukannya lagi. Saya putus asa. Saya merasa malu datang kepada Tuhan. Di dalam pikiran, saya berencana untuk tidak lagi bersikap munafik: tetap pergi ke gereja, melakukan pelayanan, seolah-olah saya ini rohani. Saya berencana pergi menjauhi Tuhan karena merasa telah mengecewakan Tuhan yang sudah sangat baik dan memberikan banyak kebaikan, perlindungan dalam hidup saya.

Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa
Roma 5: 8

Saya tidak layak mendapat kasih Tuhan, bahkan saya meminta Tuhan pergi saja dari hidup saya. Itu pergumulan terhebat yang pernah saya alami secara rohani. Saya ini seorang introvert dan saat itu saya tidak menyatakan pergumulan ini kepada siapapun di gereja. Lagian siapa yang peduli juga. Paling-paling mereka bilang, ah kamu hanya terlalu sensitif. Saya tidak pernah merasa tertekan seperti itu dalam hidup. Tidak juga ketika papa saya dinyatakan meninggal dunia. Saya tahu saya akan melakukan apa yang sudah saya putuskan di benak saya.

Syukur kepada-Nya, Ia membimbing saya dalam pergumulan itu, itulah kisah lahir baru saya. Dalam kelelahan, saya ketiduran. Saya bermimpi, mimpi yang aneh. Saya maju ke altar dan seorang pendeta yang saya kenal meletakkan tangannya di kepala saya, dan tiba-tiba saya jatuh tersungkur ke lantai. Di dunia nyata, saya tidak pernah mengalami hal ini. Saya menangis tidak berhenti. Saya mendengar suara yang tidak saya lihat dari siapa. Aku mengasihimu, dosa-dosamu tidak penting buatku. Kamu yang penting. Saya terus menangis. Saya bangun dari tidur, dan merasakan beban berat terangkat dari hati saya. Saya sudah diampuni. Dan....segala sesuatu berubah.

Secara bertahap, saya mulai tidak menyukai hal-hal yang dahulu saya sukai. Hal-hal yang penting menjadi kurang penting. Saya juga merasakan perbedaan itu, di luar kehendak saya. Mirip kisah fiksi? Memang, jika kamu belum pernah mengalaminya.

Jika kamu tertarik mendengarkan lebih banyak lagi tentang lahir baru, silakan simak isi tautan yang ini:You must be born again

Kamu harus lahir baru, jika ingin melihat Kerajaan Allah!

No comments:

Post a Comment

Surat untuk Berondongku

Berondongku yang ganteng dan menarik, Setiap hari saya menyalahkan perasaan ini. Setiap hari pula saya berusaha membenarkan perasaan ini, te...