Monday, April 22, 2013

Aku Akan Menjadi Allah Mereka


Aku akan diam bersama-sama dengan mereka dan hidup di tengah-tengah mereka, dan Aku akan menjadi Allah mereka, dan mereka akan menjadi umat-Ku.

I will dwell in them and walk among them. I will be their God, and they shall be My people.


Saat membaca ayat ini, saya berpikir apakah orang lain juga merasakan getaran tertentu di dalam hati, getaran yang mirip dengan saat kita mendengar nama kita ternyata keluar sebagai pemenang lotere senilai 1 miliar rupiah. Aku akan menjadi Allah mereka, dan mereka akan menjadi umat-Ku. Tidak bisa disalahkan juga kalo ternyata getaran itu tidak ada karena pengenalan akan Tuhan sudah kabur. Tuhan tidak lagi diinginkan di tengah-tengah masyarakat yang sudah bejat. Lalu, mengapa Tuhan bersikeras menganggap diriNya merupakan hadiah paling istimewa yang dapat dimiliki oleh manusia?

Saya jadi teringat kata-kata di dalam lagu “People need the Lord”. Di dalamnya diceritakan bahwa tiap hari kita akan temukan orang-orang yang berjalan ke suatu tempat tetapi hidup mereka sendiri tidak bertujuan. Waktu berlalu begitu saja, mengikuti siklus hidup yang telah ditetapkan oleh alam. Dengan kekuatan yang terbatas, manusia berusaha keluar dari ketiadaan tujuan hidup ini. Mereka sadar mereka butuh ‘sesuatu’ yang menghidupkan mereka selamanya. Ya, manusia ingin hidup selamanya. Selamanya. Dan hidup. Lalu, lahirlah berbagai agama, filsafat, aliran kepercayaan di dunia. Sudahkah manusia menemukannya?

Freddy Mercuri dari grup band terkenal Queen pada salah satu lagunya mengatakan, “I don’t wanna die, sometimes I wish I’ve never been born at all.” Sang jenius dalam musik itu mengatakan kalimat ia berharap tidak pernah dilahirkan, aneh bukan? Apa yang kurang dalam hidupnya? Saya belum pernah mengalami kepopuleran seperti Freddy, sehingga pandangan saya tentang kepopuleran pastinya dipengaruhi oleh pandangan banyak orang. Populer itu luar biasa, populer itu keren, jadilah orang yang populer. Kepopuleran menjadi suatu aliran kepercayaan yang diyakini membawa manusia pada hidup yang luar biasa. Mungkin, ya. Tapi sudahkah manusia menemukan hidup itu?



2 comments:

Surat untuk Berondongku

Berondongku yang ganteng dan menarik, Setiap hari saya menyalahkan perasaan ini. Setiap hari pula saya berusaha membenarkan perasaan ini, te...