Thursday, August 7, 2014

Selanjutnya Apa?

Melanjuti pembahasan tentang hirarki, saya sampai pada kesimpulan bahwa saya benar dan bos saya salah. Apalagi saat bos saya menelepon dan menjelaskan alasan dirinya menegur keras saya kemarin, saya jadi semakin merasa benar. Kalau Tuhan di pihak saya, siapa yang akan jadi lawan saya? Saya menceritakan hal ini ke rekan kerja saya, menekankan lagi bahwa saya berada di pihak yang benar.

Anehnya, hati saya terasa berat. Dari dua Firman Tuhan yang dibaca kemarin, saya berkesimpulan Tuhan tidak menentang saya, bahkan membenarkan. Lalu apa yang salah? Rasa berat itu seperti tidak mau pergi. Saya jadi kebingungan sendiri. 

Isteri gembala sidang memberikan buku "Kuasa Doa Seorang Isteri" untuk ipar saya melalui saya. Dia katakan buku ini juga bagus dibaca oleh wanita menikah dan belum menikah. Saat saya membacanya, banyak sekali kalimat yang menohok hati saya, tentang kebenaran, tentang pertobatan diri, tentang perubahan, tentang pengendalian diri, dll. 

Saya merenungkan peristiwa-peristiwa yang terjadi belakangan ini. Saya mulai dengan pernyataan bahwa Tuhan itu adil, tidak ada wilayah abu-abu dalam konsepnya. Dosa dan kekudusan. Surga dan neraka. Orang fasik dan orang benar. Di Alkitab, Tuhan Yesus selalu mengetengahkan dua hal dan menyatakan posisi diri-Nya. Dia itu kudus, benar, memerintah di surga, berkenan kepada orang benar.

Selanjutnya apa?

Tuhan yang adil itu turun ke dalam dunia, ...mengosongkan diri-Nya sendiri, mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib (Filipi 2:7-8) Dia tidak berhenti 'hanya' pada menyatakan kebenaran tetapi lebih jauh lagi, menyatakan kasih.

Kebenaran dan ... selanjutnya, kasih.

Kebenaran itu penting tetapi kasih harus menjadi penyempurna. Sungguh banyak orang yang berjuang demi kebenaran, termasuk saya. Sebagai pengikut Kristus, saya dituntut untuk mengamalkan kasih sebagaimana Kristus datang ke dunia, mati dan bangkit kembali untuk menyelamatkan umat manusia yang percaya kepada Dia. 

...Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia...(Filipi 2:9)






No comments:

Post a Comment

Surat untuk Berondongku

Berondongku yang ganteng dan menarik, Setiap hari saya menyalahkan perasaan ini. Setiap hari pula saya berusaha membenarkan perasaan ini, te...