Tuesday, September 22, 2015

Sacred Search

Di hari ulang tahun saya, seorang teman baik, isteri pendeta saya memberikan buku ini. Kalau saja sebelumnya salah seorang rekan tidak 'mempromosikan' buku ini kepada saya, pastilah saya akan menempatkan buku ini di 'daftar tunggu' untuk saya baca. Alasannya, saya belum punya pasangan *Sttt, rahasia nih*

Lebih baik menderita dan lajang daripada menderita dan menikah, kira-kira begitulah salah satu kalimat yang ada di buku ini. Saya langsung menyetujui. Apa yang ditulis Gary di dalam buku ini, saya saksikan juga di kehidupan nyata. 

Sedih memang. Pernikahan yang seharusnya membawa tangis bahagia, banyak kali yang terjadi sebaliknya. Gary mengungkapkan bahwa Tuhan peduli dengan sosok yang akan kita nikahi dan kita pun perlu menanggapi sama pentingnya. Diri kita harus bebas dari tekanan sosial budaya juga umur untuk dapat mengikuti tuntunan Tuhan.

Bagaimana dengan lajang? Apakah keadaan ini alkitabiah? Silakan baca dan temukan jawabannya :)

No comments:

Post a Comment

Surat untuk Berondongku

Berondongku yang ganteng dan menarik, Setiap hari saya menyalahkan perasaan ini. Setiap hari pula saya berusaha membenarkan perasaan ini, te...