Monday, September 21, 2015

Charles Haddon Spurgeon: The Prince of the Preachers

Benar, saya bekerja di sebuah perpustakaan. Benar, banyak sekali buku di sekitar saya, setiap hari. Namun, tidak semua buku menarik untuk saya baca. Jadi, 'pertemuan' saya dengan Charles Spurgeon di dalam buku serial Trail Blazers ini termasuk istimewa. Saat itu, saya membawa seorang rekan kerja mencari buku bacaan tokoh terkenal. Selagi mendorong buku yang dicari keluar dari rak, buku ini ikut keluar. Seperti magnet, buku ini 'memanggil' saya untuk membacanya *senyum* Dan, buku ini tidak mengecewakan saya *senyum lagi*


Charles Spurgeon sangat tertarik mempelajari banyak bidang dan buku. Kisahnya di dalam buku ini diawali dengan tokoh Ratu Inggris yang mengalami 'kegalauan' karena hidupnya terlalu rutin. Beliau memutuskan untuk menemui seseorang yang dianggap akan mengubah hidupnya untuk selamanya. Saya sudah menyangka ia akan bertemu dengan Charles Spurgeon. Tetapi, saya tidak bisa menebak bagaimana, kapan, dan dimana pertemuan itu berlangsung. Penulis buku Christian Timothy George seakan mengerti rasa penasaran saya. Dengan kelihaian bercerita, saya bisa bersabar menantikan kisah ratu ini hingga bab akhir. 

Tentu saja, kisah tokoh utamanya menarik diceritakan. Charles Spurgeon yang pintar, namun tidak percaya diri, menerima panggilan Tuhan dan menjalaninya hingga akhir hayat. Bukan perkara mudah baginya, meskipun rencana Tuhan sangat indah bagi Charles. Ia harus mengalami depresi berkepanjangan karena suatu peristiwa tragis terjadi di dalam hidupnya. 

Saya sangat suka mengikuti perjalanan hidup Charles. Seorang pengkotbah hebat ini tidak pernah sekalipun melewatkan waktu 'berjalan lama sambil berbincang-bincang dengan Tuhan'. Seorang yang sederhana, baik dalam iman, maupun bahasa yang digunakan dalam berkotbah. Saya belajar dari beliau untuk berbincang-bincang berlama-lama dengan Tuhan adalah cara menggunakan waktu bagi seorang Kristen yang ingin dipakai Tuhan secara efektif. 

No comments:

Post a Comment

Surat untuk Berondongku

Berondongku yang ganteng dan menarik, Setiap hari saya menyalahkan perasaan ini. Setiap hari pula saya berusaha membenarkan perasaan ini, te...