Friday, April 3, 2015

Messy Spirituality: Kerohanian yang Kacau

"Rasanya saya bukan orang Kristen yang baik."

Apakah Anda merasa: saya tidak cukup berdoa. Saya kurang membaca Alkitab. Saya kurang bersaksi. Saya kurang mengasihi Allah. Saya kurang berkomitmen. Saya kurang rohani. 

Maka, buku ini untuk Anda. Messy Spirituality (Kerohanian yang Kacau/Berantakan - tergantung judul yang dipilih), ditulis bagi sebagian besar dari kita yang bungkam karena yakin dirinya tidak mempraktekkan kekristenannya dengan benar. Michael Yaconelli dengan berani mengatakan bahwa segala ketidaksempurnaan, ketidakrampungan, dan kekacauan, sesungguhnya adalah ciri kekristenan sejati; bahwa kekristenan sejati itu identik dengan kekacauan, kegalauan, kelabilan dan ... juga kemerdekaan begitu gemilang. 


Bagaimana jika ternyata iman yang sejati itu dimulai dari sebuah pengakuan bahwa kita tidak akan pernah bisa mempraktekkan iman kita dengan utuh? Bisa jadi murid-murid yang utuh dan tidak sempurna inilah yang menjadi alasan kedatangan Yesus ke dunia dan dia suka bersama orang-orang seperti itu - bahkan sampai hari ini. Jika Anda mencari Yesus hari ini, temukan Dia di antara pengikut-Nya yang putus asa, cacat moral, tidak cakap secara rohani, pria maupun wanita, yang hidupnya bisa dikatakan...kacau.

Messy Spirituality merupakan obat penawar atas tuntutan perfeksionisme rohani di dalam diri kita. Inilah kebenaran yang akan memerdekakan kita dari tekanan 'keharusan-keharusan' dan membuka mata Anda untuk memahami kebenaran rohani tentang arti dikasihi, terlepas dari kegagalan dan hal-hal lainnya, oleh Allah yang berkenan menemui kita dan mengubah diri kita di tengah kekacauan dan ketidakpastian hidup. 

Catatan dari saya: ada satu teman berkomentar bahwa buku ini tidak baik karena mempromosikan tentang hidup yang seenaknya sebagai seorang Kristen. Buat teman itu dan mungkin yang lain yang menyalahartikan buku ini, saya yang sudah membaca buku ini sampai selesai, ini adalah buku bagi orang yang baru lahir baru. Mengenai orang yang baru mengenal Kristus, bergumul dengan kebiasaan atau cara hidup yang berdosa. Tetapi, tidak boleh sampai di sini saja. Sebagai seorang Kristen, Kristus mencari kerohanian yang kacau, kita di pihak yang memberikan diri untuk diubahkan dan berkomitmen untuk hidup semakin sempurna, mengikuti Kristus. Kesimpulannya, ini adalah buku awal kekristenan. Bukan akhir, baru permulaan perjalanan menuju tanah perjanjian, kekudusan.

Selamat membaca!

No comments:

Post a Comment

Surat untuk Berondongku

Berondongku yang ganteng dan menarik, Setiap hari saya menyalahkan perasaan ini. Setiap hari pula saya berusaha membenarkan perasaan ini, te...