Thursday, August 15, 2013

Copettt !!!

Saya bangun telat tadi pagi dan buru-buru ke kantor. Setelah mendapatkan tempat duduk yang dekat jendela, menikmati sedikit privasi di dalam bus, saya pun 'menundukkan diri' alias tidur. Tempat duduk yang lumayan empuk dan angin semilir yang menerpa wajah saya membuat rasa kantuk semakin tidak tertahankan. Saya masih sempat memperhatikan di sebelah kiri ke arah luar ada bapak setengah baya duduk. Eits, tunggu dulu, bukan si bapak yang jadi copet. Saya hanya ingin beritahu kesadaran saya tentang situasi sekitar hanya sampai di situ saja. Sewaktu si bapak turun, saya sudah 'tidak sadarkan diri'. 

Di tengah-tengah tidur, tiba-tiba saya buka mata dan melihat tangan orang di sebelah saya sudah mulai buka-buka kantong tas saya. Dengan suara seperti mengusir anak kecil yang nakal, saya bilang, "hey, hey". Si pemilik tangan langsung tarik lagi tangannya melalui tas ransel yang dipakai menutupi dada. Saya perhatikan penampilan si pencopet, pemuda yang rapi dan tidak menyeramkan, persis seperti kebanyakan orang yang pergi ke kantor naik bus. Pesan moral : jangan menilai orang lain dari penampilan karena bisa salah besar. Lalu mata saya melayang ke barisan kursi di seberang. Ada pemuda yang mengamati tempat duduk kami dengan jaket menutupi kepalanya. Saya yakin si pencopet mengenal pemuda itu. Mungkin, si pencopet ini masih dalam masa pelatihan dan si pemuda seberangnya sebagai pelatihnya. Entahlah :)

Si pencopet sama sekali tidak melihat ke arah saya, mungkin demikian prosedur pencopet kalau ketangkap basah. Saya pun berdiri dan pindah tempat duduk. Setelah dapat tempat duduk yang aman, saya baru merasa tangan saya gemetar. Saya tadi tidak berpikir untuk berteriak 'copet', bukan karena takut, tetapi saya merasa tidak berguna. Sebaliknya, saya merasa menyesal karena tidak membawa undangan KKR di gereja untuk diberikan kepada si pencopet. Aneh!

Saya teringat ayat di Markus 2:17, "Yesus mendengarnya dan berkata kepada mereka: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan memanggil orang benar, melainkan orang berdosa." Pencopet tetaplah pencopet, perbuatannya tidak dapat dibenarkan. Pencopet itu si sakit, si orang berdosa. Teriakan saya 'copettt!!!' hanya akan membuat orang-orang di bus bangkit dan memukuli si sakit, si orang berdosa. Si pencopet butuh Tabib, Tuhan Yesus yang menyembuhkan dan mengubah hidupnya. 

Lain kali kejadian serupa terulang di atas bus, saya sudah siap dengan undangan di dalam tas. Si pencopet butuh Tabib, Tuhan Yesus yang menyembuhkan dan mengubah hidupnya. 

No comments:

Post a Comment

Surat untuk Berondongku

Berondongku yang ganteng dan menarik, Setiap hari saya menyalahkan perasaan ini. Setiap hari pula saya berusaha membenarkan perasaan ini, te...